Sonora.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ungkap berbagai cara uniknya dalam menemukan hingga menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Melalui perbincangan dengan Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, dalam siniar BEGINU episode ketujuh yang berjudul Ganjar Pranowo, Diplomasi Kaus Oblong, dan Perjalanan Merawat Akar, ia menceritakan pengalaman lucu salah satu warganya.
Saat itu, dengan bekal dorongan dari pemerintah, seorang warga peserta pemberdayaan UMKM mencoba peruntungan dengan memasarkan produk lokalnya ke jangkauan yang lebih luas.
Suatu hari tanpa disangka, ia mendapat panggilan telepon dari pembeli di Eropa yang tertarik dengan pesanannya.
Mendengar sapaan di balik telepon yang menggunakan bahasa asing, pemilik usaha tersebut sontak terdiam dan menutup telepon karena tidak mengerti bahasanya.
Dari sana, Ganjar menyadari bahwa para pemilik UMKM tidak dapat dilepas begitu saja dalam tahapan-tahapan sulit seperti perluasan jangkauan pemasaran.
Kejadian tersebut membuahkan keputusan Ganjar untuk membantu proses pemasaran produk UMKM melalui marketplace yang dikelola pemerintah.
"Pemerintah ketika membuat keputusan mesti based on interest mereka, kemudian evidence base yang kita miliki di mereka, dan deep assesment-nya ya, dari yang enteng-enteng," ungkapnya.
Sikap Ganjar dalam memandang permasalahan yang kompleks di birokrasinya ialah melalui pendekatan membumi yang ia sebut “receh”, termasuk dalam upaya menjelaskan aspek-aspek politik kepada rakyat.
Bahasa yang berat dan mendaki-daki amatlah dihindari karena sejatinya politik dapat menjadi asik.
Protes, usul, mengalah, merembuk atau duduk bersama adalah bentuk-bentuk keterlibatan masyarakat dalam politik.
Baca Juga: Pengaruh Media Sosial di Masa Pandemi (Lapak Ganjar Bantu UMKM)