Sonora.ID - Tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional, dan menjadi omentum untuk mengingat kembali bahwa Indonesia adalah negara agraris yang memberikan dampak pada keberhasilan dan kemajuan Indonesia.
Tak heran jika pemerintah saat ini memaksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani milenial agar pertanian Indonesia bangkit, dengan adanya dukungan kolaboratif semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Sekjen Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono mengungkapkan hal tersebut dalam Dialog Produktif Kabar Kamis Siang Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), KPCPEN (23/9/2021).
“Pertanian adalah sektor yang kebal dan tangguh, salah satu atau bahkan satu-satunya sektor yang masih bisa tumbuh positif di masa pandemi. Pertanian cenderung tidak terganggu krisis ekonomi atau imbas pandemi. Produksi unggulan tetap bisa ditanam, bisa dioperasikan, bahkan menanam di pekarangan rumah pun bisa diupayakan,” tutur Kasdi.
Baca Juga: Tiga Bulan Berjalan, Realisasi KUR BSB Syariah Baru 36,43 Persen
Menurut Kasdi, ekspor adalah penyumbang terbesar pada sektor pertanian, dengan angka mencapai 91%. Di dalamnya, komoditas sawit adalah penopang ekspor yang terbesar.
Melalui Merdeka Export pada Agustus lalu misalnya, Indonesia dapat melakukan ekspor ke 60 negara dan menghasilkan lebih dari Rp 7 triliun.
Kasdi menjelaskan, penyerapan KUR Pertanian sangat baik yakni lebih dari 100% pada 2020.
“Banyak usaha di bidang pertanian yang terbukti mampu mendatangkan hasil, sehingga bank yakin pinjaman itu pasti kembali,” imbuhnya.
Pemerintah memfasilitasi penyerapan KUR, terutama bagi para petani milenial yang memulai usaha pertanian dari nol, meski tentu saja tidak tertutup kesempatan bagi petani lainnya untuk mendapatkan akses KUR.
Baca Juga: Karakter Golongan Darah Sebelum Hangout, A Si Paling Ribet Sendiri!