Jakarta, Sonora.ID - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan proses seribu hari pertama kehidupan penting untuk dikawal agar bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting dan lahir dengan ukuran normal.
Untuk itulah, BKKBN akan fokus dalam mempertajam intervensi pra nikah hingga hamil dan masa interval.
Hal ini dilakukan dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
“Kita memang fokus terkait dengan bagaimana proses seribu hari kehidupan pertama agar output dari hasil reproduksi tidak menghasilkan anak yang stunting lagi jadi harus kita kawal betul-betul,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam diskusi virtual, Selasa (28/09/2021).
Baca Juga: Kematian Ibu Hamil Selama Pandemi Tinggi, Kepala BKKBN Apresiasi Kecepatan Vaksinasi di DKI Jakarta
Periode seribu hari pertama kehidupan ini merupakan periode emas, pasalnya stunting dapat terjadi apabila pada periode tersebut bayi mengalami kondisi kesehatan atau gizi yang tidak optimal.
Hal ini akan menyebabkan bayi tidak dapat tumbuh dengan optimal dan berpotensi memiliki imun tubuh yang rendah serta rentan terjangkit penyakit.
BKKBN juga akan memperkuat tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader BK.
Baca Juga: Kematian Ibu Hamil Selama Pandemi Tinggi, Kepala BKKBN Apresiasi Kecepatan Vaksinasi di DKI Jakarta
Adapun tugas dari tim pendamping adalah mendeteksi dini faktor resiko stunting serta melakukan pendampingan dan surveilans, seperti melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan, dan penerimaan bantuan sosial.