Banjarmarsin, Sonora.ID - Uforia masyarakat terhadap Jembatan Sungai Alalak rupanya sangat berdampak terhadap kondisi arus lalu lintas di Banjarmasin. Terutama di kawasan Hasan Basry, yang terjadi kemacetan.
Alhasil, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Perhubungan (Dishub) harus memutar otak, untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan itu.
Terhitung sejak Sabtu malam lalu (09/10), jajaran Dishub membuka lajur jalan Adhyaksa kembali dua arah, dari arah bundaran Kayu Tangi.
Sebelumnya, selama pembangunan jembatan yang familiar disebut Jembatan Basid itu, kawasan Adhyaksa sendiri ditutup dari arah Kayu Tangi. Sehingga kawasan ini menjadi satu arah.
"Kunci krusialnya ada di Kayu Tangi. Maka dari itu untuk mengatasinya kita buka jalur Adhyaksa untuk dua arah. Kita uji coba selama sepekan," ucap Slamet Begjo, Kabid Lalu Lintas Dishub Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (11/10) siang.
Ia melanjutkan, selama sepekan uji coba berlangsung semua jenis kendaraan dari Kayu Tangi diperbolehkan melintas ke arah Adhyaksa.
Meskipun diakuinya, baru beberapa hari uji coba ini dimulai belum ada perubahan yang signifikan, terkait kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kayu Tangi. Utama malam hari di setiap akhir pekan.
"Untuk memecah krodit lalu lintas di Kayu Tangi semua jenis kendaraan boleh belok ke kiri ke arah Adhyaksa. Kita juga tempatkan personel Dishub bersama Satlantas," terangnya.
Baca Juga: Banjarmasin Sasirangan Festival Ke-5: Transaksi Keuangan Turun