Sonora.ID - Umat Islam tanggal 19 Oktober 2021 akan memperingati Hari Raya Maulid Nabi atau Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ustadz Abdurahman Al Amiry, Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Prabumulih kepada Sonora (18/10/2021) mengatakan bahwa merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah karena kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ada aturannya. Bila cinta ALLAH SWT maka kita mengikuti Nabi Muhammad SAW, akan diampuni dosa-dosa kita,” ujarnya.
Ketika mencintai Nabi Muhammad SAW dengan mengetahui hari kelahirannya dengan berpuasa, berpuasa tidak hanya setahun sekali saat merayakan Maulid Nabi, tetapi setiap hari senin dan kamis untuk menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Harus mempelajari Nabi, berpuasa setiap hari jangan setahun sekali. Meskipun sedikit tapi terus menerus. Dengan puasa senin kamis setiap pekan, akan mewujudkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW,” tukasnya.
Baca Juga: Merawat Budaya, Menjaga Tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin
Dikutip dari Laman Wikipedia, Maulid Nabi Muhammad kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Masyarakat Muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian.
Menurut penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awal disebut bulan Mulud, dan acara Muludan juga dirayakan dengan perayaan dan permainan gamelan Sekaten. Dan tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Juga: Simak, Asal Usul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia