Find Us On Social Media :
Proses pembongkaran Baliho Bando (Smart FM Banjarmasin / Juma)

'Ditebang' Dengan Perlawanan, Bando di Jalan Ahmad Yani Ditarget Kelar 10 Hari

Jumahudin - Sabtu, 30 Oktober 2021 | 10:30 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Satpol PP Banjarmasin akhirnya memenuhi janjinya, membongkar baliho bando yang ada di sepanjang jalan Ahmad Yani.

Diawali dengan apel gelar ratusan pasukan gabungan, yang terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri dan lainnya di taman edukasi Duta Mall Banjarmasin, Jumat (29/10) malam.

Sasaran pertama petugas adalah baliho bando yang ada di jalan Ahmad Yani KM. 2, tepatnya di pertigaan kuripan.

Baca Juga: Satpol PP Makassar Usul Izin Kafe Barcode Dicabut: 3 Kali Langgar Prokes

Sayangnya, baru sesaat memulai pembongkaran, kericuhan pun terjadi. Hal ini dipicu dari pihak pemilik bando yang merasa keberatan dengan pembongkaran itu.

Tak tanggung-tanggung, bogem mentah pun sempat melayang di wajah salah adik dari pemilik bando saat terjadi kericuhan. Alhasil, luka lebam bekas pukulan pun tampak terlihat di wajahnya.

"Siapa tadi yang mukul saya, saya tidak terima diginiin," ucapnya, ketika diamankan aparat gabungan.

Baca Juga: Viral Bupati Jember Nyanyi dan Berjoget Ria di Pesta Pernikahan, Hendy Siswanto Langsung Minta Maaf

Dikonfirmasi terpisah, lelaki yang akhirnya diketahui bernama Ferdy itu enggan menceritakan mengapa wajahnya terkena pukulan.

Namun, Ia memastikan bahwa kedatangannya lantaran ingin melihat proses pembongkaran berlangsung.

"Surat perintah tidak ada, pemberitahuan pembongkaran pun tidak ada," cecarnya.

Disinggung mengenai Surat Peringatan (SP) yang sudah berkali-kali dilayangkan oleh Satpol PP, Ia mengaku tidak tahu dan lantas menyerahkan ke sang kakak yang menjawabnya.

Baca Juga: 18 Orang Terjaring, Tim Yustisi Berharap Masyarakat Tetap Taati Prokes

Sementara itu, Eva, kaka Ferdy menyesalkan aksi yang diterima oleh adiknya itu. Karena menurutnya, kedatangan mereka karena ingin memastikan bahwa ada surat perintah terkait pembongkaran bando miliknya.

"Kita tidak terima ada surat pembongkaran. Saat ditanyakan mana surat perintahnya, malah adik saya kena bogem," ujarnya.

Ia mengakui, bahwa dirinya memang sudah menerima SP dari Satpol PP. Namun Ia menganggap status keberadaan baliho bando ini belum ada kejelasan.

Baca Juga: Satpol PP Makassar Perluas Jangkauan Operasi Zero

"Ada notulen rapat yan masih jadi pegangan kami. Lagi pula ini juga masih dirapatkan di DPRD. Tapi tiba-tiba malah dibongkar. Intinya kami keberatan," tandasnya.