Find Us On Social Media :
Ket. Foto : Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham, dalam sambutan mewakili Menteri Agama, dalam pembukaan The 3rd International Halal Dialogue 2021, yang berlangsung secara virtual, Jumat (29/10/2021). ()

Gelar The 3rd International Halal Dialogue 2021, Kemenag Harapkan Kolaborasi Tingkat Global

Theresia Olivia Itran - Sabtu, 30 Oktober 2021 | 10:00 WIB

Jakarta, Sonora.ID - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH), menggelar The 3rd International Halal Dialogue 2021.

Forum ini melibatkan beberapa tokoh internasional di bidang halal. Termasuk asosiasi, bisnis, industri, dan juga badan riset yang memiliki pengalaman dari berbagai negara.

Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham berharap, melalui The 3rd International Halal Dialogue 2021, dapat menciptakan kolaborasi sinergi antar berbagai pemangku kepentingan, pada tingkat global.
 
Baca Juga: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW Diundur, Ini Alasan dan Pedomannya
 
"Internasional Halal Dialogue sangat penting bagi Kementerian Agama, terutama pemerintah Indonesia memiliki nilai inti dasar, bahwa Indonesia sebagai negara produsen halal terbesar di dunia, pada 2024. Dan halal Indonesia untuk pasar global. Dan lewat forum ini, kami berharap untuk menciptakan kesadaran kolaborasi sinergi antar berbagai pemangku kepentingan, pada tingkat global," jelas M.Aqil dalam sambutan mewakili Menteri Agama, dalam pembukaan The 3rd International Halal Dialogue 2021, yang berlangsung secara virtual, Jumat (29/10/2021).
 
Muhammad Aqil menyampaikan, produk halal telah bertransformasi menjadi sebuah ekosistem.
 
Dan menjadi salah satu perhatian dunia ketika ia memiliki pasar yang besar dan memiliki nilai yang baik. Produk halal sendiri terdiri dari makanan,  minuman, wisata, fashion, media, obat-obatan, kosmetika, dan energi terbarukan.
 
Baca Juga: Kemenag Sebut Cakupan Vaksinasi Jemaah Umrah/Haji Sulsel Masih Rendah