Sonora.ID - Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling ditakutkan oleh masyarakat, pasalnya tidak semua jenis kanker sudah memiliki obat atau penawar untuk menyebuhkannya, terlebih pada saat kanker sudah berada di stadium lanjut.
Sebelum memutuskan tindakan yang akan diambil atau memastikan bahwa seseorang benar mengidap kanker, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan biopsi.
Biopsi sendiri adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi dan menetapkan diagnosis kanker yang biasanya dilakukan dengan mengambil sebagian kecil jaringan dari tubuh pasien untuk diperiksa.
Baca Juga: 3 Ciri-Ciri Kanker Payudara Laki-Laki, Meski Jarang tetap Harus Waspada
Namun, banyak teori dan pemahaman masyarakat di luar sana yang menganggap langkah ini bisa membuat kanker menjadi tersebar di bagian-bagian lain di sekitarnya.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia pun angkat suara mengenai teori tersebut.
“Mitos! Itu mitos yang berbahaya. Biopsi itu tidak membuat kankernya menyebar, karena biopsi itu hanya diambil jaringan sedikit dari kankernya untuk dibawa ke lab dilihat di bawah mikroskop untuk kita tahu, ini apa,” ungkapnya memaparkan.
Menjadi sebuah mitos yang berbahaya, karena banyak orang yang akhirnya menunda melakukan biopsi karena adanya teori tersebut.
Baca Juga: Mengenal Kanker Prostat, Penyakit yang Diidap Presiden ke-6 RI SBY