Sonora.ID - Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan pembatasan mobilitas masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), demi menjaga keselamatan masyarakat dari virus corona.
Pasalnya, diketahui sebelumnya bahwa mobilitas memang membawa pengaruh dalam pertambahan kasus baru Covid-19, seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah wajib melakukan tes PCR untuk perjalanan udara, yang kemudian kebijakan ini langsung menjadi sorotan masyarakat dan beredar kabar miring atau isu terkait dengan aturan tersebut.
Baca Juga: Penerbangan Jawa-Bali Tidak Wajib Dengan PCR, Bisa Dengan Antigen
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan digadang-gadang mengambil untung dari tes PCR tersebut.
Pihaknya tak tinggal diam, Luhut membantah dirinya mengambil keuntungan pribadi dari PCR yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia, bahkan dirinya menegaskan bahwa ialah orang yang mendorong penurunan harga PCR.
Dikutip dari Kompas.com, Luhut juga menegaskan dirinya yang mengusahakan agar antigen bsia dijadikan syarat dokumen perjalanan untuk menggantikan PCR.
“Saya juga yang meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan di berbagai moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai syarat utama,” tegasnya memaparkan.
Baca Juga: Puluhan Orang Mengaku Sebagai 'Sahabat Luhut' Deklarasikan Dukungan Luhut Jadi Capres Indonesia 2024