Sonora.ID - Hingga hari ini, sebagian besar orang yang cukup awam jika mendengar kata nuklir akan mengkorelasikannya dengan hal-hal negatif.
Nuklir seringkali dicitrakan sebagai hal yang berbahaya.
Pikiran seperti ini kemungkinan besarnya diakibatkan oleh bacaan buku sejarah kita yang selalu menarasikan peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, ataupun peristiwa Chernobyl yang mematikan.
Namun perlu diketahui jika selama ini pemanfaatan nuklir juga diarahkan untuk kepentingan atau kebaikan bersama yang positif, seperti untuk kepentingan kesehatan dan pemenuhan pangan.
Baca Juga: Studi Kelayakan Calon Tapak PLTN di Kalimantan Barat : Status dan Peran Perguruan Tinggi
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Abdul Qonhar Teguh Eko Prasetyo selaku Koordinator Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dalam siaran Radio Sonora berjudul 'Pengawasan Nuklir di Indonesia' (4/11/21).
Guna meminimalisir kekhawatiran akan pemanfaatan nuklir dari hal-hal yang menyimpang, instansi publik ini hadir sebagai pengawas pemanfaatan nuklir.
Adapun cikal bakal berdirinya BAPETEN didasarkan pada UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
Baca Juga: Heboh Kemitraan AUKUS: Indonesia Harus Memihak China Guna Menentang Pembuatan Kapal Bertenaga Nuklir