Find Us On Social Media :
Webinar KG Radio Network bersama Kemenkes membahas Strategi Cegah Gelombang ke-3 Pandemi Covid-19 (Sonora FM)

Strategi Cegah Gelombang 3 Pandemi Covid-19 di Indonesia, Sistem di Bandara Perlu Diperbaiki

Narum Khoriha - Selasa, 16 November 2021 | 12:45 WIB

Sonora.ID – Indonesia bangga atas kekuatannya dalam menangani Covid-19 sepanjang tahun 2021 ini. Sebab, vaksinasi yang ditergetkan oleh WHO sudah terlampui.

“Saat ini, Indonesia sudah mencapai target WHO, bahwa 40% masyarakat mendapatkan vaksin kedua secara lengkap. Bahwa kita lihat kemarin, bahwa target WHO adalah bisa melakukan 40% akhiir 2021.

Namun, Indonesia pada bulan Maret 2021 sudah mencapai 40%” kaya juru bicara Vaksinasi Covid-19 Republik Indonesia, Siti Nadia Tarimizi pada webinar yang dilaksanakan Kemenkes bersama Sonora FM.

Tapi hal tersebut sebaiknya ditanggapi dengan baik tanpa adanya kelonggaran dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab, agenda liburan natal dan tahun baru memprediksi adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

Apalagi adanya varian baru AY.4.2 yang sudah muncul di beberapa negara lain. Seperti di Inggris dan Malaysia.

Berbagai strategi akan dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan kesadaran masyarakat Indonesia dalam pentingnya menjaga protokol kesehatan yang sudah terlihat kendor ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarimizi mengatakan bahwa belum ditemukan kasus yang menunjukkan adanya varian baru AY.4.2 masuk ke Indonesia.

Namun, hal tersebut perlu diwaspadai apalagi adanya masyarakat Indonesia yang sudah melakukan perjalanan ke luar negeri. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat.

menunjukkan varian baru dan adanya potensi melonjaknya kasus Covid-19 di akhir tahun karena adanya liburan natal dan tahun baru, Pengamat Kesehatan Masyarakat, Prof. Tjandra Yoga Aditama juga menunjukkan adanya sistem di bandara yang masih bisa diperbaiki.

“Bandara memang gedhe ya jadi bisa jaga jarak, tapi kalau sudah masuk antrian itu, orang enggak jaga jarak. Mestinya ada jaga jarak. Terus hal kedua, waktu menunjukkan boarding pass diminta untuk membuka masker untuk menyankan dengan KTP. Mestinya tidak begitu, kalau buka masker dan ruangannya terbuka, orang dibeakang saya nempel juga” imbuh Tjandra Yoga.

Baca Juga: Covid-19 Berikan Dampak pada 714 Ribu Penduduk Usia Kerja di Bali