Sonora.ID - Budaya minum teh bagi orang Indonesia sudah lama tertanam sejak dahulu. Indonesia juga memiliki ragam teh dari bahan-bahan herbal, daun, bunga, dan rempah-rempah.
Ada pula beberapa jenis teh yang umum dikonsumsi seperti teh hijau, teh putih, teh hitam, dan teh melati.
Semua orang, pun pasti pernah menikmati segarnya teh, baik disajikan dengan dingin atau hangat-hangat. Namun pernahkah Anda mencoba teh kampul khas Solo?
Teh kampul merupakan minuman yang mengkombinasikan teh dengan irisan jeruk nipis atau jeruk peras.
Nama kampul sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki arti mengambang atau mengapung.
Inilah yang menjadi ciri khas minuman tersebut karena merujuk pada jeruk yang tidak hanya diperas tetapi irisannya juga dimasukan kedalam teh saat penyajian. Teh kampul ini dapat dinikmati dalam bentuk hangat maupun dingin.
Tapi jangan samakan teh kampul Solo dengan lemon tea, karena dari segi rasa dan aromanya berbeda.
Teh kampul memiliki rasa asam dari jeruk nipis yang tipis dan cukup minimalis. Karena jeruk nipisnya dibiarkan mengambang dalam segelas teh tanpa harus diperas terlebih dahulu.
Kulit jeruk nipis memberikan rasa sedikit pahit dan sepet pada teh.
Konon, terdapat filosofi menarik di balik segarnya teh kampul khas Solo ini. Dalam satu gelas teh kampul, terdiri dari teh dengan cita rasa yang sepat, jeruk yang asam, kemudian ditambahkan dengan manisnya gula.
Kesemua unsur tersebut membaur menjadi satu. Minuman ini juga sangat cocok dinikmati sambil nongkrong bersama sanak kerabat.
Baca Juga: Sego Wiwit, Kuliner Khas Klaten yang Siap Menggoyang Lidah Kamu!