Find Us On Social Media :
Ilustrasi mencintai seseorang. (Rilis Netflix 'Hi Bye, Mama!')

Takut Mencintai Seseorang karena Khawatir Kehilangan, Apakah Normal?

Intania Ayumirza Farrahani - Sabtu, 20 November 2021 | 16:05 WIB

Sonora.ID – Pengalaman berpisah dengan seseorang yang kita cintai, lewat putusnya hubungan atau bahkan ajal, dapat menjadi pengalaman buruk yang terus membekas di pikiran.

Ketika mengalaminya, tidak jarang seseorang membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun untuk menghilangkan lukanya.

Pengalaman inilah yang bisa membuat orang takut untuk membangun hubungan atau mencintai orang lain lagi.

Melansir dari mindbodygreen.com (MBG), kebanyakan orang takut akan cinta karena alam bawah sadarnya memberi tahu bahwa untuk mencintai seseorang, dirinya perlu menerima kemungkinan-kemungkinan akan adanya luka dari kehilangan sosok tersebut, ataupun akibat ditolak oleh orang tersebut.

Baca Juga: Tips Jitu Memupuk Cinta dengan Pria Militer, Tidak Sekedar Sabar

Bentuk pertahanan diri

Rasa takut untuk mencintai seseorang adalah hal yang normal. Itu adalah salah satu bentuk pertahanan untuk ‘melindungi’ diri kita dari resiko kehilangan.

Sheryl Paul, M.A., sang penulis yang juga merupakan lulusan Konseling Psikologi dari Pacifica Graduate Institute pun menambahkan, bahwa salah satu cara dalam menghadapi ketakutan, yaitu dengan cara berdamai dengan perasaan tersebut.

Setiap orang seyogyanya menyadari bahwa sebagai manusia, pada akhirnya kita akan menemui batas waktu kita di dunia. Begitu pula dengan orang-orang yang kita cintai.

Akan ada momen di mana kita terpaksa berpisah dengan orang-orang yang kita cintai. Selama masih memiliki waktu bersamanya, maka manfaatkanlah waktu tersebut untuk membuat momen-momen terbaik dan mewujudkan harapan bersama.

Dari sana, walaupun suatu saat akan saling berpisah, setidaknya tidak ada perasaan menyesal yang menyebabkan luka mendalam.

Baca Juga: Cinta Buta To The Bone, Pria Ini Dapati Pacarnya Disitus Prostitusi Online Tapi Malah Berniat Untuk Menikahinya