Sonora.ID - Ekonom Senior Indonesia Aviliani memprediksi, ekonomi digital tahun 2022 akan meningkat signifikan apabila tidak ada varian baru Covid-19.
“Ditahun 2022 seharusnya sudah kembali normal seperti ditahun 2019. Meskipun ekonomi global tidak akan sebaik tahun 2021 dimana banyak stimulus ekonomi yang sudah mulai dikurangi di negara maju dinegara maju, sehingga negara maju kemungkinan pertumbuhannya juga lebih rendah,” kata Aviliani dalam Webinar 'Smart Business Outlook 2022: Penguatan Ekonomi Digital di Era Next Normal' di Radio Smart fm Jakarta, Rabu (24/11/21).
Aviliani menilai, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital sebab pasar domestiknya sangat besar.
Mengutip Kompas.com pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa.
Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Fakta ini menunjukkan Indonesia adalah pasar yang besar untuk pengembangan ekonomi digital.
Lebih lanjut Aviliani mengatakan, saat ini ekonomi Indonesia sudah mengalami pertumbuhan karena daya beli yang sudah mulai membaik, sehingga Ia berharap varian baru Covid-19 tidak akan masuk Indonesia walaupun pemerintah memprediksikan bahwa Indonesia akan mengalami gelombang ke-3 pada akhir 2021
“Dan kita lihat pada triwulan I dan II tahun 2021 itu menunjukkan bahwa ketika tidak ada PPKM dan tidak ada kasus yang naik maka ekonomi tumbuhnya lebih cepat dan diharapkan memang kita tidak ada varian baru, nah kalau pun ada memang kita harus hati-hati akan terjadi lagi PPKM itu biasanya berpengaruh juga terhadap pertumbuhan ekonomi menurun kembali,” tuturnya.
Baca Juga: Soal Ekonomi 2022, Sandiaga Uno: Satu Keharusan yaitu Jaringan Internet