Sonora.ID - Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru nasional. Tarsisus Soedadi dan Tien Soedadi Guru SMA Xaverius 1 Palembang yang sudah purna bakti kepada Sonora (25/11/2021) menceritakan suka dukanya menjadi seorang guru.
“Menjadi seorang guru banyak pengalamannya. Yang berkesan adalah bangga banyak anak didik yang sukses diberbagai bidang. Menjadi guru disatu sisi berat tapi disisi lain menggembirakan karena mendidik anak menjadi orang yang lebih banyak pengetahuan,” ujar Soedadi.
Ia sebetulnya tidak bercita-cita menjadi guru namun nasib berkata lain, selepas SMA ia masuk jurusan IKIP dan menjadi guru hingga sekarang. Soedadi menjadi seorang guru selama 30 tahun lebih.
“Jadi guru enak banyak murid, banyak libur,” tukasnya.
Tien Soedadi sang istri menambahkan yang paling berkesan menjadi seorang guru adalah mengahadapi calon-calon pemimpin masa depan. Menarik karena yang dihadapi adalah barang hidup bukan barang mati.
“Itu menarik, selain mencari nafkah menjadi guru adalah panggilan membawa anak murid menjadi lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya menjadi seorang guru bukan hanya mengajar tapi juga membimbing menjadi anak-anak yang dewasa baik emosional dan spiritual.
Menjadi guru bukan hanya sebagai kewajiban tetapi kebanggan bisa berhadapan dengan anak-anak muda calon pemimpin bangsa.
“Menjadi guru adalah sebuah panggilan jadi tidak bisa menolak. Menjadi guru menjadi pelayan, meskipun sudah pensiun tetap bisa berarti sehingga selalu ada harapan,” tukasnya.
Tarsisus Soedadi menjadi guru dari tahun 1960 hingga tahun 1998, sementara istrinya Tien Soedadi menjadi guru dari tahun 1968 hingga tahun 2022.
Keduanya pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden SBY berupa Lencana Karya Satya karena menjadi guru selama 30 tahun.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Gubernur Sumsel: Jadilah Guru yang Up To Date