Sonora.ID – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) termasuk erupsi yang dahsyat jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Sebab, gunung api yang memiliki ketinggan 3.676 meter dari permukaan laut (MDPL) ini telah menenggelamkan dusun yang terdekat dengan jalur lava pijar Gunung Semeru.
Melansir dari Kompas.Tv, akibat dari erupsi ini setidaknya ada 30 rumah ambruk akibat dekat dengan jalur aliran lahar Gunung Semeru.
Selain itu, jembatan Perak sebagai jalan akses antara Kota Lumajang dan Malang juga terbelah.
Hal tersebut mengingatkan pula dengan adannya ramalan Jayabaya. Seorang Raja Kediri pada abad-12 yang dikenal memiliki kemampuan untuk melihat masa depan.
Jika melihat kejadian sebelumnya, ramalan Jayabaya ini benar adanya. Salah satu kalimat ramalan Jayabaya yang terkenal yaitu besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti, kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. Ramalan yang dimaksud yaitu mengenai adanya transportasi kereta api.
Bila diruntutan, hal itu benar adanya. Sebab, Jayabaya dipercaya dapat melihat masa depan dan menulis kitab ramalannya pada saat ia menjadi raja pada abad-12 dan itu menandakan ia menjadi raja di sekitar tahun 1101.
Kemudian, kereta api sendiri ada di Indonesia pertama kali beroperasi pada tahun 1867. Itu lebih dari 500 tahun setelah ramalan itu ada.
Itu salah satu kebenaran dari ramalan Jayabaya. Kemudian, bagaimana dengan rumor yang ada dalam masyarakat mengenai Jawa yang terbelah menjadi dua ini?
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Candi Borobudur, dari Kisah Asmara pada Relief Candi hingga Kelakuan Wisatawan