Sonora.ID - Nyeri ulu hati merupakan perasaan nyeri yang biasanya terasa tajam di sekitaran perut dan datang secara tiba-tiba tanpa diundang.
Bahkan ketika kamu merasa tidak mengonsumsi makanan pemicunya, rasa sakit ini tetap saja suka bermunculan.
Dokter Diana Vitriani dan Dokter Hendra Nurjadin 'Nyeri Ulu Hati, Apakah Berbahaya?' yang mengudara di Radio Sonora pada 6 Desember 2021 lalu menjelaskan beberapa miskonsepsi nyeri ulu hati yang berkembang di tengah masyarakat.
Baca Juga: Apa Itu Nyeri pada Ulu Hati? Dokter: Ini Bukan Penyakit, Tapi…
1. Nyeri ulu hati tidak selalu tentang maag
Ketika perut serasa ditusuk jarum, biasanya kondisi tersebut kamu sebut sebagai maag.
Atau ada beberapa yang mengatakannya sebagai gerd.
Padahal perasaan nyeri tersebut tidak selalu dan tidak sebatas maag dan gerd.
Maag juga, jelas Dokter Hendra, bukanlah nama penyakit melainkan bahasa Belanda dari lambung.
Jadi ketika kamu mengatakan sedang terkena maag, maka rasa nyeri tersebut hanya berlaku bagi lambung.
Sedangkan gerd lebih kepada naiknya asam lambung, banyak sendawa, nyeri di dada, perasaan tercekik, rasa nyeri hingga tembus ke belakang punggung, dan kuping berdengung.
Ketika kamu meminum obat maag dan langsung membaik, artinya kamu terkena maag.
Namun jika tidak, artinya rasa nyeri ulu hatimu berpusar di bagian lainnya.