Jakarta,Sonora.Id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta, angka tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM mencatat setidaknya sejak pandemi terjadi, penjualan di e-commerce naik hingga 26 persen atau mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong dan mempercepat UMKM agar go digital.
Bersamaan dengan itu, Nata Academy melakukan MOU dengan Universitas Satya Negara Indonesia. Diwakilkan oleh Dr. Geofakta Razali, selaku Direktur Nata Academy, dan Drs. Solten Rajaguguk, MM selaku Dekan FISIP, dan Achmad Budiman, S. Sos, M. I. Kom sekali Kaprodi Ilmu Komunikasi dan untuk mempersiapkan sinergi kampus, mahasiswa, dan UMKM yang seiring dengan geliat pertumbuhan sektor UMKM saat ini dan perkembangan teknologi, berbagai aktivitas-aktivitas mulai dilakukan secara digitalisasi dimana semua orang memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya hingga dalam kategori bisnis pun berkembang ke bidang pendidikan ataupun akademisi.
Nata Academy memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui peningkatan kualitas pendidikan agar sesuai dengan minat dan perkembangan industri baik produksi kreatif maupun pemasaran digital. Untuk menghadapi pemasaran baru 5.0 adalah teknologi untuk perkembangan manusia lebih baik.
Dr. Geofakta Razali, Direktur Nata Academy mengatakan Nata Academy memberikan kesempatan kepada pemuda-pemudi untuk siap menghadapi Era Bonus Demografi di tahun 2030 mendatang, penting untuk anak-anak muda mulai gali pengalaman dan bekerja di negara pertumbuhan SDM-nya kurang, banyak mimpi dan kesejahteraan untuk kaum produktif untuk berani ambil kesempatan bekerja ke luar negeri dengan skills dan pengalaman yang berkualitas tentunya.
“Sistem pendidikan di Nata Academy berbasis Creative, Digital, and Communication, sehingga diharapkan kompetensi lulusan kami, siap terserap di industri yang berafiliasi dengan teknologi digital dan komunikasi kreatif, Bisnis ini akan membantu para genenerasi untuk terus berinovasi dan bersaing dalam melewati tantangan di era indutri 5.0. bisnis ini akan fokus pada digital, komunikasi dan nilai kreativitas pada VUCA arena.” kata Razali.
Hal senada disampaikan oleh Rizki Hidayat M.I.Kom, Manager Marketing & Brand Nata Academy bahwa lembaha ini memiliki nilai-nilai inti atau core values pada era 5.0, khususnya digital, kreatif dan komunikasi. Dapatkan program eksklusif kami yaitu Digital Marketing dan Creative Production dan praktik langsung dengan berbagai industri dan UMKM.
Menurut Rizky apa saja yang bakal didapatkan di kelas Digital Marketing Creative Production yaitu sistem pembelajaran secara online dan offline (hybrid). 6 Bulan Studi plus 6 Bulan Magang, 8 Sesi Belajar Mengajar tiap Minggu, Sesi Praktik Langsung dan Interaktif Kelas, Kelas Pengembangan Diri dan Creative Thinking, Panduan 12 Modul Digital Marketing & Creative Production, Instruktur Berpengalaman dan Bersertifikat, Tersertifikasi dari kementrian pendidikan dan LKP Nata Academy, Disnaker dan BNSP.
“Model bisnis yang diterapkan oleh Nata Academy yaitu Sistem Pelatihan Kerja Nyata dengan metode hybrid, artinya bisa belajar dimana saja jika ingin Offline atau Online pada saat tidak bisa datang ke kampus. Target yang disasar oleh kami adalah peserta 17 tahun keatas dan sudah dinyatakan lulus dari sekolah maupun alumni tapi belum melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi,” kata Rizki.