Sonora.ID - Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan kabar seorang pemuka agama (ustad) yang telah menghamili santrinya.
Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan lantaran pandangan yang selama ini masih dipegang oleh sebagian besar orang adalah 'seseorang yang beragama tidak akan melakukan tindakan jahat'.
Padahal kenyataannya menunjukkan jika banyak orang religius yang terjebak dalam stigma kebaikan dan jatuh dalam perbuatan jahat.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Arvan Pradiansyah 'Mengapa Orang Religius Bisa Berbuat Jahat' (24/12/21) yang mengudara di Radio Smart FM.
Motivator nasional bidang leadership dan happiness tersebut mengatakan jika perlu adanya pembedaan khusus jika ingin mengaitkan kejahatan seseorang dengan agamanya.
Menurut Arvan, religius dan spiritualitas perlu dibedakan.
"Religius adalah orang yang taat beribadah dan segala tindakan yang dianjurkan ajaran agamanya," jelas Arvan.
Namun hal ini tidak menjamin apakah seseorang yang memenuhi segala tindakan yang dianjurkan tersebut juga akan berlaku baik dalam kehidupan sehari-hari.
Ini dikarenakan ketaatan beribadah tidak selalu berbanding lurus dengan tindakan menghayati nilai-nilai kebaikan yang sebetulnya diajarkan dalam agama tersebut.
Lain halnya dengan religius, spiritualitas lebih menekankan seberapa dalam ia menghayati ajaran-ajarannya walaupun tidak selalu memenuhi kewajiban religinya.
Baca Juga: Remaja Putri di Manado, Diperkosa Selingkuhan Ibunya hingga Hamil