Riau, Sonora.ID - Perkembangan inflasi pada tahun 2021 tercatat lebih rendah dibanding tahun 2020 dan 2019 secara year on year (yoy). Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Riau Misfaruddin pada Senin (3/12/2021)
“Sementara secara month to month, inflasi pada desember 2021 yang sebesar 0,05% itu lebih tinggi dibanding 2020 yang sebesar 0,55%. Sementara dibanding desember 2019, lebih rendah yakni sebesar -0,16%,” ujarnya,
Komoditas yang memberikan andil bagi inflasi di bulan desember 2021 antara lain kontrak rumah (0,04%), Bawang merah (0,04%), Nasi dan Lauk (0,03%), Cabai Rawit (0,03%), Telur Ayam Ras (0,03%), Ayam Hidup (0,02). Sementra komoditas yang mengalami deflasi adalah Cabe Merah (0,33%), Tomat (0,02%), Udang Basah (0,01%), Cabe Hijau (0,01%), Wortel (0,01%), Jeruk (0,01%).
Baca Juga: 10 Provinsi Paling Bahagia yang Ada Di Indonesia Menurut BPS, Ada Wilayahmu?
Misfaruddin juga mengampaikan bahwa andil inflasi di bulan desember menurut kelompok pengeluaran, yang paling besar dipegang oleh kelompok pengeluaran Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,50%, Perumahan, Air Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga (-0, 44%), dan Transportasi (0,35%). Sementara kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau, memberikan andil deflasi terbesar di bulan desember sebesar 0,45%.
“Kita tau perhitungan inflasi di riau dihitung berdasarkan tiga daerah Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu pekanbaru, dumai, dan tembilahan. Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,07%, dumai tercatat mengalami deflasi sebesar 0,13%, dan Tembilahan dengan inflasi sebesar 0,29%. Dari 24 kota IHK di sumatera, Pekanbaru menjadi kota dengan inflasi terendah dan dumai menjadi kota dengan deflasi tertinggi,” tambahnya
Sementara itu, komoditas yang memberi andil inflasi di Riau selama 2021 antara lain Minyak Goreng (0, 53%), Nasi dengan Lauk (0,19%), Sewa Rumah (0,16%), Besi Beton (0,09%), Rokok Kretek Filter (0,08%), Ikan Serai (0,08%).