Find Us On Social Media :
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara daring terkait Evaluasi PPKM, Senin (3/1/2022). - 114 Pasien Omicron Sembuh, Menkes: Omicron Cepat Transmisinya tapi Ringan Tingkat Keparahannya. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Kabar Baik! 414 Pasien Omicron, 114 Pasien Diantaranya Telah Sembuh

Tito Suhandoyo - Selasa, 11 Januari 2022 | 08:25 WIB

Sonora.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus positivity rate atau proporsi orang yang dideteksi positif covid 19 kasus omicron terutama dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di tanah air mengalami peningkatan.

“Positivity rate untuk kedatangan luar negeri adalah 13 persen, jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2 persen. Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal" Kata Budi.

Menteri Kesehatan juga memberikan informasi bahwa hal tersebut memperkuat hipotesis kementrian kesehatan bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri.

Penyataan tersebut ia katakan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (10/01/2022), di Kantor Presiden, Jakarta.

Sementara itu dari 414 pasien Omicron di indonesia saat ini tercatat hanya 2 orang yang membutuhkan perawatan dalam Kategori sedang.

"Kedua pasien yang berkategori sedang atau membutuhkan perawatan dengan oksigen masing-masing berusia 58 tahun dan 47 tahun, memiliki penyakit penyerta atau komorbid", ujar Budi.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, dari 414 pasien Omicron di Indonesia, sebanyak 114 pasien atau sekitar 26 persen diantaranya telah sembuh dan meninggalkan tempat karantina.

"Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron, 114 orang atau sekitar 26% sudah sembuh, termasuk yang 2 orang tadi, yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan menggunakan oksigen", lanjut Budi. 

Baca Juga: Belum Ada Data Pasti Varian Omicorn Lebih Bahaya dibanding Delta