Bandung, Sonora.ID - Perkembangan industri 4.0, tidak bisa lepas dari kehadiran teknologi blockchain sebagai motor penggerak utamanya. Namun, hingga kini masih banyak di antara masyarakat yang belum memahami manfaat dari teknologi blockchain itu sendiri.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, memanfaatkan teknologi blockchain sebagai bentuk upaya memberikan kontribusi positif untuk Indonesia melalui dunia investasi ini.
Salah satu cara mewujudkan hal itu, Tokocrypto menjalin kerja sama strategis dengan Telkom University menghadirkan pusat inovasi blockchain bernama Pojok Kripto untuk memberikan literasi kepada civitas akademika dan masyarakat secara keseluruhan.
"Ini merupakan rangkaian program TokoScholars, sebuah inisiatif Tokocrypto untuk mengenalkan aset kripto bersama ekosistemnya kepada masyarakat luas," ucap Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda kepada Sonora Bandung, Senin (10/1/2022).
"Tokocrypto bersama dengan Telkom University meluncurkan Pojok Kripto, sebuah dedicated space dengan tujuan sebagai pusat inovasi, di mana masyarakat dan sivitas akademika dapat belajar dan mengambil kelas khusus untuk memahami teknologi blockchain dan aset kripto," ucap Teguh.
Menurutnya, blockchain tidak hanya dikaitkan dengan currency saja, tapi dapat digunakan dalam banyak hal dengan menggunakan smart contracts dan decentralized autonomous organization (DAO) baik itu di sektor pemerintahan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan akan menciptakan potensi yang besar.
"Blockchain punya keunggulan dari sisi keamanan, transparan dan kecepatan transaksi," imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Telkom University Dr. Ratri Wahyuningtyas, ST., MM mengungkapkan, kerja sama ini dapat memberikan wawasan bagi para mahasiswa dan pengajar mengenai penggunaan blockchain.
"Tantangannya saat ini adalah terkait pada pemanfaatan dan pengaplikasiannya bagaimana Blockchain dapat mengubah perekonomian suatu negara secara efektif dan efisien," kata Ratri.
Teknologi blockchain, lanjut Ratri, bisa berkontribusi pada perdagangan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan tumbuh pesat 8 kali lipat pada tahun 2030, dari saat ini sekitar Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030.
Angka itu sebesar 18 persen dari total PDB Nasional. Sementara, riset PwC mengungkap teknologi blockchain dapat meningkatkan ekonomi global US$ 1,76 triliun pada tahun 2030.
Dalam kerja sama ini, kata Teguh, Tokocrypto akan mendukung penuh segala bentuk penelitian yang berkaitan dengan blockchain dan aset kripto.
Hal ini diharapkan dapat memperdalam dan memperluas penetrasi teknologi blockchain ke seluruh penjuru Indonesia.
"Tantangan bagi kami saat ini adalah bagaimana mencari talenta teknologi di bidang blockchain dapat berkontribusi untuk Indonesia. Kerja sama ini dapat memberdayakan talenta lokal untuk mengembangkan kapasitasnya di Tanah Air," pungkasnya.