Find Us On Social Media :
Kunjungan Menteri Pertanian di Sragen, Syahrul Yasin Limpo: Aku Enggak Terima (Tribun Solo)

Kunjungan Menteri Pertanian di Sragen, Syahrul Yasin Limpo: Aku Enggak Terima

Iqbal Ramadhan - Selasa, 11 Januari 2022 | 16:55 WIB

 

Solo, Sonora.ID – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke para petani kacang di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Di tengah kunjungannya ke Kabupaten Sragen, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mengunjungi para petani kacang di Sragen.

Selain berkunjung Syahrul juga ikut memanen kacang tanah yang dikelola oleh petani di lahan seluas 180 hekta, Syahrul juga di dampingi Forkopimda Sragen dan anggota DPR RI.

Dalam kunjungannya Syahrul juga berbicang dengan Feri Setiawan yang merupakan salah satu petani milenial, Syahrul menanyakan mengenai omzet yang di dapat dalam perbulannya.

"Pendapatan omzet bersih Rp 1,5 sampai Rp 2 juta per bulan," kata Feri saat ditanya Menteri Syahrul, Senin (10/1/2022).

Mendengar hal tersebut Menteri Syahrul terkaget karena jauh dari perkiraannya.

“Aku enggak terima, kalau punya pendapatan Rp 1,2 juta atau Rp 1,5 juta, paling rendah yang sudah bicara di Jakarta itu antara Rp 10 juta sampai Rp 14 juta, bisa Rp 20 juta, itu bisa lebih tinggi lagi," kata Syahrul, Senin (10/1/2022).

Syahrul juga menjelaskan jika bekerja di bidang pertanian itu sangat menguntungkan, bahkan bisa saja lebih banyak dari gaji Kapolres.

"Pertanian itu sebenarnya menguntungkan, lebih banyak gajinya dari Kapolres, karena kan dihitung per hektar, minimal bisa Rp 14 juta itu," jelasnya.

Baca Juga: Sumut Disebut Penghasil Sarang Walet Terbanyak Dan Tertinggi di Indonesia

"Hitungannya kurang lebih seperti itu, itu kalau bersih, kalau enggak segitu salah hitung," imbuhnya.

Feri juga mengatakan kalau para petani milenial di Kabupaten Sragen sudah berhasil berkembang sendiri, dan telah memiliki pasarnya masing–masing.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo juga mengimbau kepada petani, untuk menanam komoditas lain, sehingga bisa dipanen secara bersamaan.

"Selain menanam kacang, mungkin juga menanam kedelai, disisipi jagung dan lain-lain agar bisa panen bersamaan, sehingga pemulihan ekonomi rakyat bisa kita capai," pungkasnya.

Baca Juga: Harga Pangan Naik, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Akan Panggil DKPKP dan BUMD Pangan