Sonora.ID - Gempa berkekuatan 6,6 magnitudo pada hari ini (14/1) terjadi di selatan Provinsi Banten, namun dampak guncangan juga dirasakan di berbagai wilayah, termasuk di Ibu Kota Jakarta.
Tercatat dalam sejarah kegempaan, dalam kurun waktu tahun 1851 hingga 2019, terdapat delapan gempa yang disertai dengan tsunami di wilayah Banten dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers hari ini (14/1).
“Perlu kami sampaikan, dari catatan sejarah kegempaan sejak 1851 hingga tahun 2019, telah terjadi beberapa kali gempa bumi di wilayah tersebut,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: Penting! Inilah 5 Tindakan yang Harus Dilakukan jika Ada Gempa Bumi
Berikut delapan gempa yang disertai dengan tsunami, yang tercatat di dalam sejarah kegempaan di Selat Sunda:
- 4 Mei 1851, menjadi cacatan gempa pertama dalam sejarah kegempaan di kawasan Selat Sunda. Dampak gempa tercatat dialami di wilayah Teluk Betung dan Selat Sunda, dan terjadi tsunami setinggi 1,5 meter.
- 9 Januari 1852, terjadi gempa disertai tsunami kecil.
- 27 Agustus 1883, terjadi tsunami dahsyat setinggi 30 meter akibat erupsi Gunung Krakatau di Selat Sunda.
- 23 Februari 1903, gempa berkekuatan magnitudo 7,9 menerjang wilayah Selat Sunda dan merusak bangunan-bangunan di wilayah Banten.
- 26 Maret 1928, terjadi tsunami kecil pasca terjadinya gempa kuat. Namun tidak terdapat data terkait besaran magnitudo gempa tersebut.
- 22 April 1958, terjadi gempa kuat disertai dengan tsunami.
- 22 Desember 2018, terjadi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dan mengkibatkan ratusan orang terdampak.
- 2 Agustus 2019, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 kembali terjadi disertai dengan tsunami, dampak kerusakan terjadi di wilayah Banten.
Mengetahui hal tersebut, kita sebagai masyarakat juga perlu menyadari pentingnya mengenal dan mengetahui mitigasi bencana yang dapat digunakan dalam meminimalisir risiko serta dampak dari bencana itu sendiri.
Baca Juga: Modifikasi Motor Water Tank Untuk Mitigasi Bencana Perkotaan