Find Us On Social Media :
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden: SDM Unggul Bekal Indonesia Bersaing Dalam Ekonomi Digital

Stefani Windi Ataladjar - Selasa, 18 Januari 2022 | 12:35 WIB

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital.

Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Kepala Negara memprediksi, pada tahun 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat sampai di angka USD146 miliar.

“Kita prediksi di 2025, pasar digital kita akan meningkat sampai di angka USD146 miliar. Ini artinya potensinya Rp2.100 triliun. Ini bagian yang muda-muda untuk ngerjain ini, jangan diambil oleh negara-negara lain,” tutur Presiden.

Baca Juga: BPOM Resmi Tambah Dua Regimen Booster Untuk Vaksin COVID-19

Selain itu kata Presiden, Indonesia memberikan kontribusi signifikan sebesar 40 persen bagi ekonomi digital di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, Presiden meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) yang unggul akan membawa Indonesia mampu bersaing dalam hal ekonomi digital

Untuk itu, Presiden meminta kepada pendidikan tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar dari program pendidikan yang ditetapkan oleh universitas.

“Berikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar kepada dunia industri silakan, belajar kepada dunia perbankan silakan,” ujar Presiden saat menyampaikan pengarahan pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Presiden mengatakan, SDM unggul harus mampu dipersiapkan karena dunia nantinya akan berubah menjadi hybrid (hybrid knowledge maupun hybrid skill).

Oleh sebab itu, kata Presiden, mahasiswa harus dipersiapkan untuk selalu siap belajar dalam rangka menghadapi perubahan yang terus bermunculan.

“Semua mahasiswa ke depan paham mengenai matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer, paham mengenai bahasa, bukan Inggris saja, tapi bahasa coding akan lebih penting nantinya,” lanjutnya.