Find Us On Social Media :
Pelajar SMPN 19 Makassar dipulangkan lebih cepat lantaran air telah masuk sekolah (Sonora.ID)

Hujan dan Angin Kencang di Makassar, 4 Rumah Rusak dan Pelajar Dipulangkan

Muhammad Said - Selasa, 18 Januari 2022 | 16:50 WIB

Makassar, Sonora.ID - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Makassar pada Selasa (18/1/2022) siang.

Kejadian itu menyebabkan 4 rumah rusak, pohon tumbang dan genangan di sejumlah tempat.

Kepala pelaksana BPBD, Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan kerusakan sebagian besar di bagian atap rumah warga.

Terdapat dua titik terdampak, yaitu kecamatan panakukang dan manggala di kelurahan antang.

"3 rumah di manggala dan satu di panakukang, kerusakan atap yang terlepas. Saat ini, tim akan turun memberikan bantuan," ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Kota Makassar Rendah, Ini Kendalanya

Dampak lainnya, pohon tumbang di jalan nipah-nipah kompleks pemda. Kemudian genangan di sejumlah tempat, seperti di paccerakkang.

Selain itu, pelajar di SMP negeri 19 Makassar dipulangkan lebih cepat lantaran air telah merembes masuk ke ruang kelas.

"Mobil dan motor tidak bisa lewat, ada yang menerobos itu mogok. Ada sekolah di antang, air sudah masuk," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Hendra kembali mengimbau warga Makassar untuk tetap waspada. Menyusul dalam beberapa hari kedepan, wilayah setempat masih dilanda cuaca ekstrem sesuai perkiraan BMKG.

"Tanggal 18 sampai 20 ada peringatan BMKG cuaca ekstrem," tambahnya.

Sementara kepala dinas pendidikan, Muhyiddin memberi penjelasan saat di konfirmasi terpisah.

Dia menyebut, hanya SMP 19 yang dilaporkan memulangkan siswanya lebih cepat. Adapun proses pembelajaran pagi tadi untuk siswa yang masuk pada sesi pertama tetap berjalan lancar.

"Mereka dipulangkan karena air merembes ke ruangan," ucapnya.

Sekolah lainnnya, baik SD maupun SMP di Makassar tetap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas seperti biasanya.

"Saya minta kepala sekolah untuk melaporkan progres  terkait kondisi sekarang curah hujan yang tinggi,"

"Kalau ada yang terjadi kita rubah belajar di rumah saja, kalau ini sampai sekarang tetap di sekolah," tutupnya.