Jakarta, Sonora.Id - Duta Baca Indonesia (DBI) sebagai ikon sekaligus ujung tombak dalam kampanye budaya membaca, harus berperan aktif dalam mendukung peningkatan indeks literasi masyarakat.
DBI memiliki misi dalam pembudayaaan kegemaran membaca dan literasi melalui pendayagunaan perpustakaan dan berbagai media lainnya. Untuk itu, Gol A Gong, yang dikukuhkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai DBI, menginisiasi program Safari Literasi yang mengangkat tema “Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat”.
Program ini merupakan bentuk tanggung jawabnya dalam meningkatkan indeks literasi masyarakat. Pelatihan menulis akan diberikan kepada masyarakat, untuk memunculkan penulis-penulis baru di daerah. Dia menjelaskan, sejatinya, budaya baca masyarakat Indonesia terkendala ketersediaan dan pendistribusian buku yang belum merata.
“Program ini merespons tagline Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2022 yakni Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional. Kelak, seluruh kegiatan akan diarahkan ke literasi digital agar cakap dalam menggunakan digital,” ucap Gol A Gong dalam kegiatan talkshow dengan tema Membumikan Literasi untuk Kesejahteraan dan Kebahagiaan, yang diselenggarakan secara hybrid, pada Selasa (18/1/2022).
Baca Juga: Perpusnas : Strategi Pembangunan Perpus di Jawa Tengah Perlu Dicontoh
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan bukti dari tingginya budaya baca masyarakat Indonesia, ditandai dengan antusiasme masyarakat terhadap perpustakaan keliling yang ada di daerah. Lebih lanjut, permasalahan mengenai ketersediaan buku yang masih kurang di masyarakat, dapat diatasi dengan menyediakan buku dalam format digital. Sehingga buku mudah dijangkau secara luas oleh masyarakat dan harganya murah.
“Satu peluru memang hanya menembus satu kepala tapi sejatinya menghancurkan jutaan nilai kemanusiaan. Namun, satu buku yang didigitalkan akan menembus jutaan kepala sekaligus menumbuhkan miliaran nilai kemanusiaan baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno, mengatakan program Safari Literasi merupakan sebuah terobosan yang out of the box untuk membuat masyarakat sadar bahwa kegiatan membaca berperan sangat penting dalam kehidupan.
“Membaca bisa menjadikan seseorang sukses, minimal bagi dirinya sendiri. Saya yakin masyarakat yang akan dikunjungi oleh DBI, akan kembali membaca,” tegas Rano dengan optimis.
Bunda Literasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Niken Saptarini Zulkieflimansyah, mengisahkan kegiatan kampanye yang dia lakukan kepada masyarakat. Salah satunya adalah membumikan literasi dari hilir, melalui keluarga. Menurutnya, keluarga berperan penting dalam membangun keterikatan anak terhadap buku. Selain keluarga, tambah Niken, institusi pendidikan juga memainkan peran yang sama penting.
“Peran keluarga penting untuk membangun keterikatan anak pada bahan bacaan, untuk menunjukkan betapa buku sangat menarik. Selain itu, kami juga akan berusaha untuk meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah,” jelas wanita yang juga menyandang predikat Bunda PAUD tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Bunda Literasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat, menyatakan bahwa ujung tombak pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terletak di perpustakaan. Baginya, tanpa literasi, sebuah daerah tidak akan dapat berkembang.
“Kita bisa bahagia dan membuka wawasan serta mendapatkan kesejahteraan melalui literasi,” pungkasnya.
Program Safari Literasi dijadwalkan berlangsung pada 18 Januari—2 April 2022 dengan rute perjalanan Jawa, Bali, NTB, dan NTT. Program ini merupakan kegiatan yang terjalin berkat kerja sama antara DBI dengan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), Forum Taman Baca Masyarakat (Forum TBM), Dinas Perpustakaan, dan Dinas Pendidikan Daerah.
Kegiatan talkshow juga dirangkaikan dengan penandatangan nota kesepahaman antara Perpusnas dan DBI. Nota kesepahaman ini merupakan tahun kedua dari penunjukkan Gol A Gong sebagai DBI (2021-2025).