Find Us On Social Media :
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers dalam kegiatan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat. (Indri Rizkita)

Kunker ke Kalbar, Kapolri Minta Maksimalkan Vaksinasi COVID-19

Indri Rizkita - Rabu, 19 Januari 2022 | 14:55 WIB

 

Pontianak, Sonora.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat dalam rangka meninjau langsung vaksinasi Covid-19 di kantor Bupati Kubu Raya, pada Rabu (19/01). 

Kapolri Sigit mengatakan, hari ini di pemerintah Kabupaten Kubu Raya menargetkan sebanyak 2000 orang tervaksin, sementara untuk wilayah Kalimantan Barat menargetkan sebanyak 24 ribu orang tervaksin.

“Hari ini terpantau untuk wilayah Kubu Raya target vaksinasinya 2000 namun untuk wilayah Kalimantan Barat 24 ribu. Tentu ini kami apresiasi. Tadi juga kami terhubung secara nasional dan target kita hari ini minimal 1 juta,” kata Kapolri Sigit.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron Meningkat, Menkes Budi Ingatkan 3 Hal

Ia menyampaikan, vaksinasi harus terus dilakukan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 apalagi varian Omicron sudah meningkat selama dua pekan terakhir.

“Tentunya ini menjadi hal yang harus terus kita lakukan karena saat ini varian Omicron sudah mulai masuk dan dalam dua minggu terakhir kita lihat terjadi peningkatan terkait dengan masyarakat yang terkonfirmasi positif dan tentunya kita harus waspada karena ini terus meningkat,” ucapnya.

Kapolri Sigit berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksinasi bagi yang belum. Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang sudah mengikuti vaksin dua kali dan sudah lewat dari enam bulan, diminta untuk mendaftar vaksin booster.

“Yang sudah dua kali namun sudah lewat dari enam bulan, silahkan mendaftar untuk vaksin booster karena memang ada kecenderungan setelah enam bulan tingkat imunitas akan menurun sehingga perlu ada booster untuk meningkatkan imun kembali,” imbuhnya.

Kapolri Sigit juga memita untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, terutama untuk yang melaksanakan kegiatan tatap muka dengan prokes di sekolah.

“Ikuti ketentuan, yang mana sudah bisa 100 persen mana yang masih harus 50 persen disesuaikan, karena memang di satu sisi anak-anak kita harus mendapatkan pembelajaran secara langsung karena ini memang sangat penting bagi anak-anak kita sehingga tidak ada resiko tidak naik kelas, namun tetap harus dijaga sehingga tidak terjadinya klaster di dalam kegiatan sekolah,” pungkasnya.