Palembang, Sonora.ID – Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, Ahmad Rizali membantah isu yang menyebut adanya upaya penimbunan yang dilakukan pihak-pihak tertentu ditengah kelangkaan stok minyak goreng.
Hal ini dikarenakan hingga hari ketiga pasca ditetapkannya peraturan minyak goreng di harga Rp 14.000,- sejak Rabu (19/01) stok minyak goreng di ritel modern masih terpantau langka.
Rizali mengatakan, terjadinya kelangkaan tersebut disebabkan oleh
proses pendistribusian minyak goreng yang memakan waktu karena adanya permintaan yang mengejutkan imbas dari antusiasme masyarakat dalam membeli minyak goreng yang terbilang sangat tinggi.
Ia pun membantah adanya upaya penimbunan terhadap stok minyak goreng.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Rp 14.000/liter, Warga Dihimbau Tidak Panic Buying
“Kalau ditimbun tidaklah, untuk apa ditimbun, harga minyak goreng kan lagi turun, kalau lagi naik mungkin ada upaya penimbunan,” tegas Rizali.
Rizali menambahkan, dalam waktu dekat produsen dan distributor akan segera mendistribusikan stok minyak goreng ke ritel modern di Sumsel.
“Dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan stok minyak goreng akan segera dikirimkan distributor dan produsen ke ritel modern,” ujarnya.
Rizali pun menghimbau masyarakat supaya tidak melakukan panic buying sebab program minyak goreng satu harga akan berlangsung selama 6 bulan atau hingga Juni mendatang.
“Sosialisasi ke masyarakat memang belum sepenuhnya utuh, mungkin masyarakat menganggap kebijakan ini hanya berlangsung beberapa hari, padahal kebijakan ini berlaku selama 6 bulan ke depan, kemudian akan disusul pada kebijakan berikutnya, jadi tidak perlu panic buying,” tutup Rizali.