Sonora.ID – Saat kue keranjang mulai menjamur dijajakan di pasaran atau pun pertokoan, saat itu lah menjadi pertanda bahwa Imlek sebentar lagi tiba.
Menyantap dan membagikan kue keranjang saat Imlek tiba sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan oleh leluhur orang-orang Tionghoa.
Berbagai hidangan khas Imlek dipercaya memiliki filosofi kemakmuran. Salah satunya adalah kue keranjang atau dodol Cina.
Kue cokelat manis ini dibawa oleh para orang-orang Tiongkok yang migrasi ke Indonesia sejak 1-6 SM.
Baca Juga: 5 Makanan Bawa Keberuntungan Khas Imlek: Hoki Sepanjang Tahun!
Kue keranjang terbuat dari adonan tepung ketan dan gula yang dicetak dalam sebuah keranjang kecil berbentuk bulat dan berlubang. Itu sebabnya kue ini disebut kue keranjang.
Kue keranjang itu lengket, kenyal, dan manis rasanya, mirip dengan dodol. Oleh karena itu, di Jawa Barat kue ini disebut dodol cina.
Nama kue ini sebenarnya nian gao. Nian artinya tahun. Gao artinya kue. Nian gao adalah kue tahunan yang hanya keluar setahun sekali yaitu sekitar tahun baru Imlek.
Simbol dalam Kue Keranjang
Dilansir dari Bobo.grid.id, Kue keranjang memiliki filosofi atau simbol-simbol yang melambangkan kemakmuran, diantaranya adalah: