Find Us On Social Media :
Jajakan Berbagai Makanan Tradisional Khas Solo, Pasar Mangkubumen Laris Manis (Kompas.com)

Jajakan Berbagai Makanan Tradisional Khas Solo, Pasar Mangkubumen Laris Manis

Iqbal Maulana - Selasa, 25 Januari 2022 | 17:15 WIB

Solo, Sonora.ID - Pasar Makanan Tradisional di Mangkubumen Solo, jajakan makanan tradisional khas Solo yang patut dicoba.

Mpoksinah Klamben, begitu sebutan pasar makanan tradisional ini, Pasar ini buka mulai pukul 07.00 WIB. Warga Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo mengadakan pasar makanan tradisional setiap dua minggu sekali di Sasono Krido Mangkubumen.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Keluharan (LPMK) Hariadi Giarso, S.Pd., M.Pd, mengatakan nama Mpoksinah Klamben merupakan merupakan singkatan dari Kelompok Seni dan Usaha Kecil Kelurahan Mangkubumen.

"Adanya pasar jadul ini pengembangan dari Mpoksinah Klamben. Bagian dari kegiatan masyarakat di Kelurahan Mangkubumen kolaborasi antara kelompok seni dengan UMKM di Mangkubumen," ujarnya, pada Minggu (23/2/2022).

Keberadaan Mpoksinah Klamben merupakan wadah bagi warga Kelurahan Mangkubumen untuk membangkitkan perekonomian terutama karena dampak Covid-19.

Giarso juga menyampaikan bahwa pemerintah Kelurahan Mangkubumen memberikan fasilitas tempat berupa Sasono Krido Mangkubumen untuk dipakai sebagai ajang kolaborasi seni dan pengembangan ekonomi rakyat.

Mpoksinah Klamben yang diadakan pada pagi hari telah berjalan dua kali. Sementara ada juga Mpoksinah Klamben yang berlangsung pada malam hari dan sudah ada sejak 2018.

Jual beli yang ada di Mpoksinah Klamben ini terbilang cukup unik karena menggunakan uang ketip yang terbuat dari kayu dengan bentuk seperti koin Nominal yang tersedia adalah Rp 2.000 dan Rp 5.000.

Untuk penukarannya pembeli dapat m menukarkan uang tunai kepada petugas yang bersiap di depan booth. Dan ketika acara telah usai dan uang ketip yang kamu punya masih ada, bisa ditukarkan kembali menjadi uang tunai.

Baca Juga: Telah Memakan Korban, Jalan Berlubang di Pintu Masuk Solo Diperbaiki

Menurut koordinator Mpoksinah Klamben Aris Saputro, penggunaan uang ketip bertujuan untuk mengontrol omzet harian pedagang.

"Jadi setiap selesai acara diadakan evaluasi apakah hari ini ada kenaikan. Kalau ada kenaikan berarti besok kita tambahin lagi (bahan makanan). Namun, kalau semakin turun harus dicari penurunannya karena apa. Apakah karena jenis makanannya atau rasanya," ungkap Aris.

Aris juga menyarankan para pembeli untuk datang sebelum pukul 10.00 WIB. Pasalnya, makanan yang dijajakan biasanya sudah mulai habis pada jam tersebut.

Terdapat 18 pedagang yang menjajakan makanan di Mpoksinah Klamben setiap pagi.

Mulai dari makanan berat sampai jajan pasar tersedia di Mpoksinah Klamben. Beberapa di antaranya adalah lontong opor, gethuk, timlo, sego liwet, brambang asem, jenang, pecel ndeso, dan gudangan, harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 2.000 saja.

Sementara itu, untuk tujuan jangka panjang Mpoksinah Klamben ini, Aris menyampaikan bahwa mereka ingin mengarahkan para pedagang untuk mengganti kemasan plastik menggunakan kemasan yang lain seperti besek, piring tanah liat, gelas kertas, batok kelapa, atau wadah bambu.

Baca Juga: Nikmatnya Kehangatan Wedang Dongo Khas Solo, Minuman Legendaris