Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto menanggapi surat pernyataan persetujuan orang tua siswa yang beredar luas di media sosial.
Jadi sorotan, lantaran salah satu poin berisi sekolah akan lepas tangan jika terjadi efek samping atau kejadian ikutan pasca penyuntikan vaksin Covid-19.
Danny saat ditemui mengaku baru mengetahui hal itu. Pihak Dinas Pendidikan bakal dipanggil untuk dimintai penjelasan.
"Coba saya tanya nah (Dinas Pendidikan)," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Dia menegaskan, tidak pernah mengeluarkan kebijakan seperti yang tertera dalam surat pernyataan tersebut. Disinggung mengenai larangan menandatangani seperti dalam arahan Presiden Joko Widodo.
"kemarin kan presiden bilang tidak ada anu," tambahnya.
Danny memandang persoalan itu sebagai kehancuran birokrasi. Selain itu, bentuk nyata adanya mental manipulatif jajarannya.
"Kadang-kadang begini, saya selalu bilang ada kehancuran birokrasi. Mental ini kan tidak mau tanggung jawab, asal bikin," jelasnya.
Dia kemudian menekankan fokus pemerintahan yaitu mengurusi vaksinasi. Target progres yaitu 100 persen dan diharapkan tercapai dalam waktu dekat.
Baca Juga: 53.777 Siswa SD, Sasaran Vaksin Covid-19 Anak di Banjarmasin
"Itu mental manipulasi seperti lansia itu, saya akan panggil sebentar dia (kepala dinas pendidikan)," tambahnya.
Sementara kepala dinas pendidikan Makassar, Muhyiddin memberikan penjelasan saat dikonfirmasi terpisah.
Dia mengatakan, surat pernyataan sekolah untuk diteken orang tua tidak menuntut jika ada dampak vaksinasi anak.
Pihaknya hanya mewajibkan setiap orang tua atau wali untuk mendampingi anaknya secara langsung saat hendak divaksinasi.
"Tidak ada itu. Saya sudah perintahkan semua kepala sekolah bahwa vaksin anak tidak ada pernyataan yang ditandatangani orang tua. Tetap orang tua wajib mendampingi anaknya karena yang tahu riwayat penyakit anak itu adalah orang tua," katanya.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang di Makassar, 4 Rumah Rusak dan Pelajar Dipulangkan