Find Us On Social Media :
Ilustrasi screening kesehatan saat akan vaksinasi Covid-19 (Sonora/Indri Rizkita)

Kepala Dinkes: Tingkat Penularan Covid-19 di Pontianak Meningkat

Indri Rizkita - Rabu, 26 Januari 2022 | 16:50 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengungkapkan, tingkat penularan Covid-19 di Kota Pontianak meningkat.

Dari masyarakat yang terpapar ini rata-rata tanpa gejala atau bergejala ringan. 

“Tingkat penularan ini bermacam-macam. Ada yang terpapar Covid, kemudian terpapar sakit ada gejala, lalu ada terpapar sampai masuk rumah sakit, dan sampai meninggal. Jadi kalau dilihat dari tingkatan itu, memang di Kota Pontianak tingkat keterpaparannya mulai meningkat,” kata Handanu, pada Rabu (26/01).

Handanu mengatakan, peningkatan kasus ini dilihat dari semakin banyaknya kasus positif Covid-19 di Pontianak.

“Dari beberapa minggu ini sesudah kita temukan ada 15 kasus, ditemukan lagi ada 2, dan kemarin setelah kita tracing ternyata yang positif ada 10. Ini menunjukkan angka penularan di Pontianak sudah meningkat,” ujarnya.

Meski terjadi penambahan kasus, Handanu menyampaikan tingkat hunian di rumah sakit masih dalam batas normal. Hal ini dikarenakan gejala dari pasien yang positif tidak parah sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit. Vaksinasi menjadi salah satu alasan kenapa pasien tidak merasakan sakit.

“Kemudian dari jumlah itu, kita cek ke rumah sakit. Tingkat hunian di rumah sakit masih dalam batas normal. Jadi mereka ini terpapar tapi tidak sakit atau sakit ringan sehingga tidak masuk rumah sakit. Kenapa dia terpapar tapi tidak sakit? Salah satunya adalah karena vaksinasi. Capaian vaksinasi kita yang tinggi ini menyebabkan tingkat kesakitan menurun. Bahkan kita harapkan jangan sampai ada yang meninggal,” papar Handanu.

Adapun jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di kota Pontianak, per 1 Januari 2022, kurang lebih sekitar 30 orang.

“Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di kota Pontianak, per 1 Januari 2022, kurang lebih sekitar 30 orang, dan ini di luar yang PMI. Kita harus waspadai klaster dari perjalanan, terutama dari Jakarta. Kita sudah menemukan beberapa pelaku perjalanan dari Jakarta yang positif dan tingkat penularannya di keluarga itu tinggi. Kemudian ada beberapa kasus dari sekolah. Itu kita tidak bisa pastikan mereka dapat dari mana,” pungkas Handanu.

Baca Juga: Cegah Omicron, Pemkot Makassar Dorong Percepatan Vaksinasi Covid 19