Palembang, Sonora.ID - Pemerintah berencana akan menghapuskan tenaga honorer pada tahun 2023, termasuk tenaga honorer yang ada dilingkungan tenaga pendidik. Menanggapi hal tersebut, Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, MP, Pengamat Pendidikan Sumsel yang juga Wakil Rektor III UMP Palembang kepada Sonora (26/01/2022) mengaku terkejut dengan keputusan tersebut.
Dirinya berharap ada jalan keluar apabila rencana tenaga honorer dihapuskan benar-benar dilaksanakan.
Menurutnya tenaga honorer di lingkungan pendidikan sangat penting dalam rangka ikut serta berkontribusi membangun dan mencerdaskan anak bangsa.
“Penghapusan ini sangat kontraproduktif dalam hal membangun dan mencerdaskan anak bangsa terutama guru pendidikan dasar dan menengah,” ujarnya.
Pemerintah semestinya mengambil skema lain missal membentuk tenaga pembangun pedesaan atau penghulu desa. Penghulu desa tidak hanya menikahkan orang yang hendak menikah saja tapi juga mengurus persoalan keagamaan misal mengurus jenazah di desa.
Data jumlah tenaga honorer pendidik sebanyak seratus ribu orang di sumsel menurutnya ambigu. Tenaga guru yang ada disekolah swasta, dia bisa menjadi honorer ketika belum dapat SK yayasan.
Bila sudah dapat SK maka statusnya menjadi tenaga tetap tidak lagi menjadi tenaga honorer. Tetapi banyak tenaga tetap ketika ada peluang pengangkatan PNS mereka ikut tes.
“Apakah 100 ribu itu termasuk tenaga yayasan yang sudah tetap itu? Di pendidikan swasta ada guru tetap yayasan, guru DPK dan guru honorer. Bila dinegeri hanya PNS dan honorer. Saya tidak yakin jumlah itu bila dihitung pegawai yayasan tetap, bisa jadi,” ujarnya.
Data itu perlu dipilah lagi siapa saja yang tergolong honorer. Tapi yang pasti mereka berperan mencerdaskan anak bangsa. Tanpa mereka bisa saja banyak kelas yang kososng. Sudah layaknya pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka.
Baca Juga: Rencana Penghapusan, Ribuan Tenaga Honorer Pemkot Solo Siap Kehilangan Pekerjaan