Find Us On Social Media :
Illustrasi BI ()

BI Memproyeksi, Akan Terjadi Penurunan Tingkat Inflasi Bulanan Pada Bulan Januari 2022

Eric Indra Cipta - Minggu, 30 Januari 2022 | 21:10 WIB

Sonora.ID - Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Januari 2022, inflasi pada bulan laporan diperkirakan sebesar 0,53% dibandingkan bulan sebelumnya (mom). 

Angka tersebut lebih rendah dari inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2021 yakni 0,57% mom.
 
Bank Indonesia (BI) memproyeksi, akan terjadi penurunan tingkat inflasi bulanan pada bulan Januari 2022. 
 
Di mana, angka inflasi bulan ini bakal lebih rendah dari realisasi inflasi di bulan Desember silam. 
 
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,53% year to date (ytd) dan secara tahunan sebesar 2,15%," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Minggu (30/1) seperti dikutip dari Kontan.ID
 
Baca Juga: Mantra The Fed Atasi Inflasi Ampuh, IHSG Dua Hari Cetak Rekor Baru
 
Erwin memerinci, beberapa komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan Januari 2022 antara lain Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) sebesar 0,12% mom, daging ayam ras naik 0,09% mom, serta tomat dan beras yang masing-masing naik 0,05% mom.
 
Ada juga peningkatan harga dari telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter yang masing-masing diperkirakan sebesar 0,03% mom.
 
Kemudian ada juga komoditas bawang merah yang naik 0,02% mom, serta cabai rawit, minyak goreng, jeruk, mie kering instan, bawang putih, kangkung, gula pasir, serta emas perhiasan yang masing-masing naik 0,01% mom. 
 
Baca Juga: Inflasi Sulsel November 2021 Capai 0,37 Persen, Tertinggi Sepanjang Tahun Ini
 
Sebaliknya, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,05% mom dan tarfi angkutan udara yang diperkirakan turun 0,02% mom. 
 
Disamping itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
 
Ke depannya, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 
 
Baca Juga: BI Sulsel: Rencana PPKM Level 3 saat Libur Nataru Buat Inflasi Rendah