Sonora.ID - Di zaman yang tak hentinya berkembang bahkan dalam waktu yang sangat cepat, media pun mengalami perkembangan pesat, yang menyajikan audio, visual, bahkan layanan interaktif lainnya.
Siapa yang sangka, justru radio yang menyajikan program secara audio saja, bisa tetap bertahan di tengah perkembangan zaman dan tak lekang oleh waktu?
Hal ini terbukti dari data yang disajikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam website remsi mereka, kemenparekraf.go.id, yang menyebutkan bahwa media konvensional, seperti TV dan radio mengalami pertumbuhan 10,42 persen pada tahun 2020 silam.
Ditambah lagi dengan hasil temuan Nielsen yang menunjukkan hingga kuartal ketiga 2016 terlihat 57 persen dari total pendengar radio justru berasal dari Generasi Z dan Milenial.
Dari banyaknya pendengar, khususnya pada generasi tersebut, memberikan harapan besar bagi radio di Indonesia, karena kedua kelompok usia ini disebut sebagai masa depan yang akan membuat radio tetap eksis.
Itulah sebabnya media ini dicap sebagai media yang tak lekang waktu.
Meningkat selama pandemi
Tak berhenti di situ, Vice Director KG Radio Network, Viliny Lesmana atau yang akrab disapa Vivi, menyatakan bahwa pada masa pandemi pendengar radio konvensional justru meningkat tajam, hingga 4 juta pendengar.
“Dari 13 juta menjadi 17 juta orang di wilayah Jakarta Raya. Mungkin ini karena kondisi yang di rumah saja, jadi bosan di rumah dan mereka bosan yang sudah ada, seperti TV dan YouTube. Terjadi perubahan pola konsumsi radio saat ini,” paparnya tegas.