Bandung, Sonora.ID - Sepanjang 2021 hingga saat ini, Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi di urutan pertama di Indonesia dalam realisasi investasi, yaitu Rp 136 triliun.
"Realisasi investasi di Jabar ini tertinggi di Indonesia, Rp 136 triliyun. Ini menandakan bahwa para investor sangat percaya dengan Jawa Barat, padahal 2021 itu pandemi. Jadi walau pandemi, investasi di Jabar tidak mengalami penurunan, tapi malah naik," ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam jumpa pers usai acara West Java Investment Report (WJIR) "Investasi Jawa Barat Juara" di Aula Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Jl. Windu Kota Bandung, Senin (7/2/2022).
"Pemerintah pusat memang menargetkan nilai investasi ke semua provinsi itu Rp 1200 trilyun, dan 15 persennya dititipkan ke Jabar. Ini nanti yang kita coba diskusikan dan realisasikan. Kemudian pertama kali juga dalam sejarah investasi, yaitu investasi asing dan dalam negeri itu jumlahnya fifty-fifty. Ini menandakan di dalam negeri makin banyak orang yang berminat dalam berinvestasi di bidang-bidang yang diminati," imbuhnya.
Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa di Jabar ada potensi ekonomi hijau terutama dengan berkumpulnya investasi teknologi tinggi.
Baca Juga: Perbasasi Jabar Siapkan Atlet-Atlet Berprestasi Untuk Hadapi Pon 2024
"Jabar ada ekonomi digital yang dibuat dan dikembangkan Amazon web services dan yang lainnya. Ini jadi kompetisi dan akan membuat kita diminati, dan yang membuat Jabar maju adalah hilirisasi ekonomi hijau," kata Gubernur yang akrab dengan panggilan Kang Emil.
Ditemui usai acara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Noneng Komara mengatakan besarnya investasi yang diterima Jabar berperan sangat penting untuk memulihkan kondisi ekonomi khususnya di Jabar.
"Kami juga akan mengembangkan dan mengerjakan proyek-proyek investasi di Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Selatan. Nah dari dua itu saja totalnya sudah Rp 400 trilyun," papar Noneng.
"Di tahun 2022 ini, kesiapan di Kawasan Rebana itu ada 18 proyek yang akan dikembangkan, dan di Kawasan Jabar Selatan ada 14 proyek yang akan siap dikembangkan dan dibangun. Semoga dari semua itu target 2022 sebesar Rp 170 trilyun dapat terpenuhi," imbuhnya.
Selain itu, Noneng juga mengatakan, bahwa tingginya realisasi investasi di Jabar, didorong oleh berbagai faktor, antara lain terjaganya kualitas infrastrukturnya, berkualitasnya sumber daya manusia, besarnya pasar potensial di Jawa Barat, efisiensi rantai pasok yang ada di Jabar dan produktivitas tenaga kerja dan kualitas pelayanan publik yang prima.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Pendanaan Untuk Umkm Bernama ‘Jabar Panon’