Find Us On Social Media :
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Sonora FM Jakarta)

Kemandirian Digital Merupakan 'Kartu As' Indonesia untuk Maju di Era Modern

Paramayudha Adikara - Senin, 7 Februari 2022 | 20:55 WIB

Sonora.ID - Melihat pertumbuhan teknologi yang begitu cepat, Indonesia dinilai harus memiliki, dan membangun kemandirian digital.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dalam kata sambutan di Konvensi Nasional Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara hari ini (7/2).

Dampak dari percepatan pertumbuhan teknologi menurut Ma'ruf, dapat dirasakan di hampir setiap aspek kehidupan kita saat ini. Sebut saja e-commercee-payment, dan financial technology (fintech), dimana produk-produk digital tersebut seringkali kita gunakan, dan langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari.

"Digitalisasi telah memberikan dampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, hadirnya e-commerce pada sektor perdagangan, fintech dan e-payment pada sektor perbankan, edu tech pada sektor pendidikan," terang Ma'ruf Amin dalam kata sambutan di Konvensi Nasional HPN 2022, yang dihadirinya secara daring, Senin, (7/2/2022).

Bahkan dewasa ini, digitalisasi turut mengubah kehidupan manusia modern, baik dalam ranah privat, ataupun dalam kehidupan bernegara.

Baca Juga: OJK Dukung Pengembangan UMKM Melalui Tiga Ekosistem Yang Terintegrasi Berbasis Digital

Secara lebih luas dalam tatanan kehidupan masyarakat global, digitalisasi juga berdampak pada munculnya berbagai peluang dan tantangan yang dapat membawa dampak positif maupun negatif.

Bahkan, dalam kehidupan bernegara, disrupsi teknologi yang terjadi saat ini, sedikit-banyak telah memberikan pengaruh terhadap arah kebijakan. Baik itu kebijakan fiskal, perpajakan, perbankan, hingga ketenagakerjaan.

Tidak hanya itu, disrupsi teknologi juga telah menyumbangkan berbagai tantangan dalam kehidupan bernegara, mulai dari munculnya kebiasaan warga negara yang abai membayar pajak, hingga timbulnya pengangguran jenis baru.

"Harus diakui (disrupsi teknologi) telah melahirkan peluang dan tantangan, serta dampak positif maupun negatif, tergantung bagaimana kita mengelolanya. Disrupsi teknologi tidak hanya mengubah kebiasaan lama di kalangan praktisi dan akademisi, tapi juga mempengaruhi arah kebijakan negara," ujar Ma'ruf Amin, Senin (7/2/2022).

Oleh sebab itu dalam menyikapi pertumbuhan teknologi yang sangat cepat ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai kemandirian digital untuk menggapai kedaulatan digital, merupakan 'Kartu As' bagi Indonesia untuk dapat berdikari di tengah arus digitalisasi.

Ma'ruf pun menjelaskan, untuk itu kemandirian digital harus menjadi sebuah kesadaran dan gerakan bersama bagi Bangsa Indonesia dan ia pun meyakini, apabila seluruh warga negara ikut aktif berperan dalam membangun kemandirian digital, maka kedaulatan digital di Indonesia dapat segera kita raih.

Baca Juga: Wajib Tahu Warga Jawa Tengah , Siaran Tv Analog Per 30 April 2022 Akan Dihentikan

Pada acara yang sama, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh turut menyampaikan, insan pers sebagai corong informasi bagi masyarakat, harus dapat mengikuti ritme pertumbuhan teknologi saat ini.

Apabila insan pers tidak dapat mengikuti pertumbuhan teknologi yang sangat cepat ini, niscaya ketertinggalan akan dapat terjadi.

"Sehingga barangsiapa tidak mau mengeksplor di wilayah cyberspace, maka dia hanya punya satu sayap. Dia nda akan bisa terbang, bahkan bisa ditinggal," ujar Nuh dalam Konvensi Nasional HPN 2022, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (7/2/2022).

Oleh sebab itu kepada insan pers, Nuh menghimbau agar Pers Indonesia segera melakukan perubahan, mengikuti tren pertumbuhan teknologi yang ada saat ini, serta melakukan eksplorasi pada teknologi, utamanya di dalam dunia siber.

Mengutip kata-kata Naturalis asal Inggris, Charles Darwin, Nuh menyampaikan;

"Bukan yang paling kuat yang bisa bertahan, bukan pula yang paling pintar yang bisa bertahan, tetapi siapa yang melakukan perubahan, itulah yang bisa bertahan," ujar Nuh, Senin, (7/2/2022). 

Baca Juga: Kisah Pedagang Angkringan, Raup Untung Hingga 100 Transaksi Per Hari Berkat Penjualan Digital