Find Us On Social Media :
Ilustrasi pemeriksaan penumpang pesawat di Bandara (Sonora FM Pontianak)

Jelang Cap Go Meh, Satgas Covid-19 Kalbar Kembali Lakukan Swab Acak di Bandara

Indri Rizkita - Rabu, 9 Februari 2022 | 09:35 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Menjelang perayaan budaya Cap Go Meh yang biasanya digelar 15 hari setelah Tahun Baru Imlek, Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat akan kembali melakukan swab acak kepada para penumpang yang masuk ke Kalbar melalui Bandara Supadio Pontianak.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti mengatakan, swab acak ini dilakukan untuk melihat apakah ada peningkatan kasus dari para penumpang yang masuk ke Kalbar.

“Kita akan lakukan lagi swab acak menjelang Cap Go Meh. Jadi 15 hari setelah Imlek kita akan melakukan swab acak kembali. Nanti kita lihat apakah ada peningkatan kasus dari para penumpang yang masuk ke Kalbar. Ini akan dilakukan setiap hari,” kata Erna.

Selain di bandara, swab acak ini juga akan dilakukan di daerah perbatasan khususnya kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Kalbar.

“Di perbatasan juga akan kita lakukan, untuk PMI juga kita lakukan dengan pemeriksaan PCR,” ucapnya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Cap Go Meh di Singkawang, Pasar Modal Indonesia Alokasikan 200 Ribu Dosis Vaksin

Berdasarkan pengambilan swab acak yang dilakukan saat menjelang Imlek kemarin, didapatkan 18 penumpang yang positif Covid-19 dari 6 maskapai.

Adapun CT dari masing-masing penumpang ini berada di bawah 30 sehingga tidak terdeteksi oleh antigen dan rata-rata kasus tidak bergejala.

“Dari swab acak yang dilakukan kemarin saat menjelang Imlek dilakukan setiap hari, dan didapatkan 18 penumpang positif dari 6 maskapai. Rata-rata CTnya di bawah 30 dan di atas 25 sehingga tidak terdeteksi oleh antigen,” terang Erna.

Ia juga meminta kepada dinas kesehatan di setiap kabupaten kota untuk uji mutu eksternal terhadap klinik swasta.

“Kepada Dinas Kesehatan kabupaten kota harus melakukan evaluasi terhadap semua klinik-klinik. Harus dilakukan pemeriksaan mutu eksternal. Jadi kita harus melihat bagaimana mutu dari hasil pemeriksaannya. Perlu pembinaan untuk laboratorium atau klinik swasta,” ujarnya.

Sementara itu, terhadap 103 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang terdata pada 6 Februari, Erna mengatakan telah diambil langkah penanganannya.

“103 ini kan rata-rata sifatnya pemeriksaan mandiri, dan itu sudah kita sampaikan kepada kabupaten kota untuk dilakukan isoter khusus yang CT-nya di bawah 30 dilakukan isoter untuk melihat apakah mereka bergejala ringan (OTG), yang sedang atau berat kita sarankan dirawat di rumah sakit, sedangkan yang CT-nya di atas 30 kita sarankan isolasi mandiri,” pungkas Erna.

Baca Juga: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19, Asrama Haji Donohudan Boyolali Disiapkan Kembali