Find Us On Social Media :
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (Tangkapan Layar dari Jurnalis Sonora FM Jakarta)

Bukan Aparat! Gesekan di Desa Wadas Dipicu oleh Kubu Pro dan Kontra

Paramayudha Adikara - Kamis, 10 Februari 2022 | 11:05 WIB

Sonora.ID - Pasca terjadinya gesekan antara aparat gabungan TNI-Polri-Satpol PP dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang berujung dengan penangkapan terhadap sejumlah warga pada hari kemarin, Selasa (8/2/2022).

Pada Rabu (9/2/2022) diakui oleh pemerintah, situasi di Desa Wadas sudah kembali kondusif.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan, suasana mencekam di Desa Wadas yang beredar di beberapa media massa dan media sosial, tidak 100% menggambarkan suasana yang sebenarnya terjadi. Terutama di media-media sosial, dimana banyak ditemukan narasi-narasi mencekam.

"Semua informasi dan pemberitaan, yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas pada hari Senin kemarin, itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan. Terutama di media sosial," ungkap Mahfud MD dalam keterangan pers virtual, Rabu (9/2/2022).

Pemerintah memastikan, saat ini situasi dan kondisi di Desa Wadas telah kondusif, pemerintah pun turut memastikan tidak adanya korban dalam gesekan yang terjadi pada hari Selasa (8/2/2022) lalu.

Namun diakui oleh Mahfud, memang sempat terjadi gesekan antara aparat gabungan TNI-Polri-Satpol PP, dengan warga.

Akan tetapi gesekan yang terjadi antara aparat gabungan dengan warga Desa Wadas terjadi, karena dipicu oleh ketegangan antar warga Desa Wadas itu sendiri.

Dimana saat ini terdapat dua kubu warga yang berbeda pandangan, kubu pro terhadap pembangunan quarry proyek Waduk Bener, dan kubu kontra terhadap pembangunan.

"Gesekan itu hanya excess dari kerumunan warga masyarakat sendiri, yang terlibat pro-kontra atas rencana pembangunan, dan Polri hanya melakukan langkah-langkah penanganan di dalam gesekan antar warga itu," terang Mahfud, Rabu (9/2/2022).

Oleh sebab itu sebagai pihak penengah, aparat gabungan, utamanya dari pihak kepolisian berusaha menjadi penengah bagi dua kubu yang ada di Desa Wadas, sehingga gesekan antara aparat dengan warga pun terjadi.

Terkait dengan hal ini, Polri menegaskan jika tidak ada bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi, pada saat proses pengamanan pengukuran lahan quarry untuk proyek Waduk Bener, dan pada hari ini (9/2/2022) Polri juga telah mengembalikan sejumlah warga Desa Wadas, yang sempat ditangkap dan diamankan, ke pihak keluarga.

"Selama pelaksanaan pengukuran tahap satu tidak ada terjadi kekerasan anggota Polri kepada masyarakat dan kegiatan berjalan lancar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, dalam keterangan pers virtual, Rabu (9/2/2022).

Polri bersama dengan pihak-pihak terkait, terutama Komnas HAM, telah menggelar pertemuan untuk membahas polemik ini, dengan harapan pendekatan secara humanis dapat terlaksana dalam menangani Desa Wadas.