Find Us On Social Media :
Pemakaman dengan prokes di Wonogiri (Tribun Solo)

Covid-19 Merajalela, Pemakaman dengan Prokes di Wonogiri Terlihat Lagi

Iqbal Maulana - Jumat, 11 Februari 2022 | 12:20 WIB

Solo, Sonora.ID – Sempat tidak terlihat berminggu–minggu, jumlah pemakaman dengan prototkol kesehatan (prokes) di Kabupaten kembali naik.

Kasus Covid-19 di berbagai daerah memang sedang naik kembali, di Solo Raya sudah banyak temuan kasus Covid -19 salah satunya dari klaster sekolah, hal ini juga terjadi di Kabupaten Wonogiri.

Temuan kasus ini tentunya sangat menghawatirkan, sampai – sampai pemakaman dengan prokes kembali terjadi setelah cukup lama tidak terlihat.

Sebelumnya pemakaman dengan prokes tak pernah terlihat lagi sejak Kamis (9/12/2021) lalu, baru pada Kamis (27/1/2022) lalu, kembali terlihat lagi pemakaman dengan prokes di wilayah Wonogiri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan baru-baru ini pihaknya kembali mendapatkan laporan adanya peningkatan pemakaman dengan prokes.

Baca Juga: Tak Mungkin Lockdown, DPRD Kalsel Prioritaskan Pembatasan Aktivitas

"Memang pemakaman dengan prokes meningkat, tapi untuk kepastian positif Covid-19 atau tidaknya bukan kewenangan kami," terang dia, Kamis (10/2/2022).

Berdasarkan catatannya terhitung dari Kamis (27/1/2022) hingga Kamis (10/2/2022) siang, sudah ada 10 pemakaman dengan prokes di Wonogiri.

Bambang merincikan, pada hari Kamis (27/1/2022) lalu ada satu pemakaman dengan prokes di wilayah Eromoko, kemudian hari Selasa (1/2/2022) ada satu pemakaman dengan prokes.

Sementara itu, di hari Senin (7/2/2022) dan Rabu (9/2/2022) kemarin, masing-masing ada tiga pemakaman dengan prokes dalam satu hari.

Bambang juga menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Desa masing – masing jenazah terkait pemakaman dengan prokes tersebut.

"Kita yang melakukan pemakamannya, namun tidak serta merta dikubur. Sesuai agama juga, biasanya ada tokoh agama yang juga datang dan ikut memakai hazmat. Kalau tidak berani, ya lewat virtual, pernah juga," jelasnya.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Mingguan: Jakarta Terbanyak, Banten Tercepat

Menurut bambang juga ini adalah hal yang positif. Karena masyarakat  setempat punya kesadaran untuk melakukan pemakaman dengan prokes.

"Positif, artinya masyarakat sudah berdaya dan memiliki kesadaran. Akhirnya mereka juga bisa mensosialisasikan kepada masyarakat yang lain," ujar Bambang.

Sementara itu, pemakaman dengan prokes ini lebih sering dilakukan oleh tim jogo tonggo. Seperti halnya pada Rabu (9/2/2022) kemarin, mereka melakukan pemakaman di Desa Pulutan Kulon, Wuryantoro.