Find Us On Social Media :
Ilustrasi bercinta (Freepik.com)

Mengapa Oksitosin Disebut Hormon Kasih Sayang? Penelitian Ini Ungkap Jawabannya

Kumairoh - Kamis, 17 Februari 2022 | 17:25 WIB

Sonora.ID - Peneliti dalam satu studi 2012 menemukan bahwa pasangan pada tahap pertama keterikatan romantis memiliki tingkat oksitosin yang jauh lebih tinggi daripada pasangan mereka yang tidak terikat.

Tapi oksitosin terikat lebih dari sekedar cinta baru. Ini juga dilepaskan selama aktivitas seksual dan terkait dengan intensitas orgasme.

Satu ulasan 2013 merangkum semua kemungkinan efek peningkatan hubungan oksitosin. Beberapa di antaranya adalah:

Saling percaya
Empati
Kenangan hubungan positif
Kesetiaan
Komunikasi positif
Pemrosesan isyarat ikatan

Oksitosin adalah hormon yang bertindak sebagai neurotransmitter. Ini memainkan peran penting dalam reproduksi.

Baca Juga: Oh My God, 5 Hewan Ini Akan Mati Setelah Membuat Pasangan Puas Bercinta

Pada wanita, hormon memicu persalinan dan pelepasan ASI. Pada pria, oksitosin membantu menggerakkan sperma.

Oksitosin hormon alami. Ini diproduksi oleh hipotalamus - wilayah kecil di dasar otak Anda - dan disekresikan oleh kelenjar pituitari di dekatnya.

Oksitosin, dopamin, dan serotonin sering disebut sebagai "hormon bahagia" kita.

Ketika Anda tertarik pada orang lain, otak Anda melepaskan dopamin, kadar serotonin Anda meningkat, dan oksitosin diproduksi. Ini menyebabkan Anda merasakan gelombang emosi positif.