Sonora.ID - Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), varian Omicorn lebih mudah menyebar daripada COVID-19.
Meski sebagian besar pasien melaporkan gejala seperti pilek ringan atau lebih parah, adapun sejumlah pasien Omicron keluhkan gejala baru.
Dr Maria Van Kerkhove Pakar Penyakit Menular Terkemuka Organisasi Kesehatan Masyarakat (WHO) memaparkan bahwa pasien Omicron bisa merasakan berbagai gejala, tapi ada pula yang tidak bergejala.
Walau risiko rawat inap pasien Omicron lebih rendah daripada pasien COVID-19 varian delta, tapi ini tidak berarti bahwa Omicron merupakan penyakit yang ringan.
Ia menambahkan bahwa gelombang Omicron mengakibatkan kematian selama lima minggu berturut-turut dan hingga kini mengalami peningkatan.
Lantas, apa saja gejala baru Omicron?
Berdasarkan sebuah studi dari aplikasi pelacak Zoe COVID-19 yang berbasis di Inggris, gejala yang umumnya dirasakan oleh pasien Omicron adalah:
- Pilek
- sakit tenggorokan
- nyeri tubuh yang parah
- kelelahan, dan
- sakit kepala parah.
Meski begitu, ada gejala baru yang dikeluhkan oleh sejumlah pasien Omicron. Gejala baru Omicron ini berkaitan dengan gejala gastrointestinal, berikut gejala barunya:
- diare
- tidak nafsu makan, dan
- sakit perut
“Belum tentu gejala yang ditimbulkan Omicron lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya. Mayoritas penduduk Inggris saat ini sudah divaksinasi dua atau tiga kali, yang memiliki efek perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan rawat inap,” ujar Zoe COVID, dikutip Kompas.com.