Find Us On Social Media :
Ilustrasi parenting (unsplash.com)

Optimalkan Parenting, Ini Cara Orang Tua Paham dengan Konteks Bohong yang Baik dan Buruk!

Gema Buana Dwi Saputra - Senin, 21 Februari 2022 | 12:52 WIB

Sonora.ID - Jika mendengarkan cerita dari para orang tua, melakukan parenting memang tidak mudah untuk dilakukan sama sekali.

Selalu banyak hambatan serta rintangan untuk bisa membentuk seorang anak dengan moral yang tinggi melalui parenting.

Di beberapa kondiis yang ada, orang tua bahkan sering menemukan anak-anak yang melakukan kebohongan untuk melindungi diri.

Lantas apakah bohong itu selalu merujuk pada keburukan?

Melalui program Sonora Parenting milik Sonora FM, Astrid Regina Sapiie yang berprofesi sebagai Psikolog Klinis pun membagikan penjelasan tentang konteks bohong.

Baca Juga: Psikolog Klinis Ungkap Alasan Anak Suka Bohong: Bukan Karena Keburukan Tapi....

Masyarakat sudah memahami bahwa ada konteks bohong yang baik dan buruk ketika dilakukan oleh seseorang.

Namun berdasarkan pemikiran Astrif, konteks bohong yang baik dan buruk itu sebenarnya tidak ada.

Secara lebih detail, sang Psikolog Klinis mengatakan bahwa konsekuensi dari kebohongan merupakan aspek yang bisa dinilai untuk menentukan apakah bohong itu boleh dilakukan atau tidak.

"Buat bapak ibu yang mana konsekuensi (bohong) itu menyenangkan untuk si anak, yang mana yang tidak," ujar Astrid.