Sonora.ID - Pesta Demokrasi Indonesia akan jatuh pada tahun 2024 yang akan datang, tetapi persiapan dan pemberitaan terkait dengan tokoh-tokoh yang akan maju pun sudah menjadi sorotan bahkan sejak Jokowi menginjak pada periode kedua.
Hal ini jadi sorotan yang luar biasa, karena Presiden Jokowi sudah pasti akan digantikan oleh sosok baru sebagai orang nomor satu di Indonesia setelah dua periode menjabat.
Tak heran, jika kesempatan atau momen ini dijadikan sebagai ajang unjuk gigi oleh beberapa tokoh dan partai, bahkan banyak pihak yang sudah berencana dan digadang-gadang akan maju pada pesta demokrasi tersebut.
Dikutip dari Kompas.TV, Ketua Umum Nasional Demokrat alias NasDem, Surya Paloh pun merasakan hal tersebut.
Pihaknya mengaku kesulitan mencari partai politik (parpol) untuk berkoalisi bersama di dalam pemilu 2024 yang akan datang.
Sebelumnya, NasDem sudah menawarkan sejumlah parpol lainnya untuk bersama mencari sosok calon presiden dan wakil presiden untuk diusung, namun ternyata usaha tersebut sama sekali tidak mudah.
Pasalnya, hampir semua tokoh ingin menjadi capres pada kesempatan ini.
“Kami perlu partner. Kalau partner-nya semua pengen jadi capres semua, ya bagaimana,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa, 22 Februari 2022 yang lalu.
Surya Paloh menjabarkan bahwa pihaknya dan partainya tersebut ingin adanya konvensi untuk menjaring calon presiden dan wakilnya yang akan maju pada pilpres 2024 mendatang, tetapi tidak ada parpol yang bisa jadi mitra.
Baca Juga: DPD Golkar Kalsel Dikukuhkan, Dukung Airlangga Menangkan Pilpres 2024