Find Us On Social Media :
Potret kondisi Ukraina dari udara. (The Guardian)

Sedih, Lebih dari 70 tentara Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Pangkalan Dekat Kharkiv

Kumairoh - Selasa, 1 Maret 2022 | 14:44 WIB

 

Sonora.ID - Lebih dari 70 tentara Ukraina tewas di Okhtyrka, sebuah kota antara Kharkiv dan Kyiv, setelah serangan Rusia di sebuah pangkalan militer.

Kepala wilayah itu, Dmytro Zhyvytskyy, memposting foto-foto di Telegram dari cangkang hangus sebuah bangunan empat lantai dan penyelamat mencari puing-puing setelah serangan pada Senin 28 Februari 2022 kemarin.

Melansir The Guardian, penembakan atau rudal menghantam sebuah bangunan yang digunakan sebagai pangkalan oleh militer Ukraina serta tangki bahan bakar, dengan seorang pejabat setempat mengklaim bahan peledak udara telah digunakan meskipun itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Video dari saat serangan menunjukkan kolom asap hitam tebal di atas kota.

Dalam posting Facebook selanjutnya, Zhyvytskyy mengatakan banyak tentara Rusia dan beberapa penduduk lokal tewas dalam pemboman itu juga.

Baca Juga: Putin Siagakan Nuklir di Tengah Serangan ke Ukraina, Ini 5 Negara Pemilik Nuklir Terbanyak di Dunia! Rusia Nomor Berapa?

Walikota Okhtyrka Pavlo Kuzmenko memposting di Facebook, mengatakan: “Sekali lagi, musuh mengobarkan perang keji. Sebuah bom bahan bakar-udara dijatuhkan di depot minyak, tangki minyak diledakkan.”

Berita itu muncul di tengah laporan pada Selasa pagi bahwa tentara Rusia telah memasuki kota selatan Kherson.

Sementara itu, konvoi kendaraan lapis baja Rusia, tank dan peralatan militer lainnya dengan panjang sekitar 64 kilometer mendekati Kyiv pada hari Selasa, gambar satelit menyarankan, ketika anggota parlemen di Washington menyuarakan kekhawatiran akan pertempuran "panjang dan berdarah" di depan.

Para senator AS membunyikan peringatan setelah menerima pengarahan rahasia pada Senin malam yang menghidupkan momok pertempuran berkepanjangan di ibu kota dan "pertempuran jalanan" di Kyiv melawan pasukan Rusia yang telah frustrasi oleh perlawanan sengit dan kegagalan logistik mereka sendiri.