Find Us On Social Media :
Dirut Len Industri Bobby Rasyidin (kiri) dan Wamen 1 BUMN Pahala Nugraha Mansyuri (kanan celana hitam) di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, Rabu (2/3/2022) ()

Sah! PT Len Industri Resmi Pimpin Holding BUMN Industri Pertahanan

Indra Gunawan - Rabu, 2 Maret 2022 | 16:55 WIB
Bandung, Sonora.ID – Berlangsung di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, penandatanganan dan penyerahan akta Inbreng dari Kementerian BUMN RI kepada PT Len Industri (Persero), Rabu (2/3/2022).
 
Dengan demikian PT Len Industri (Persero) resmi menjadi Holding BUMN Industri Pertahanan (Indhan) dengan empat anggota Indhan lainnya, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad dan PT Dahana. 
 
Dalam siaran pers yang diterima Sonora Bandung, disebutkan bahwa saat ini, Len sebagai induk holding Defend ID memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggota holding Defend ID. 
 
Sementara itu, pemerintah memiliki 1 lembar saham seri A Dwiwarna keempat perusahaan tersebut serta 100 persen saham Len.
 
“Proses Holding Industri Pertahanan tidak menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota Holding. Negara tetap memegang kontrol baik secara langsung melalui kepemilikan saham seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len,” terang Wamen 1 BUMN Pahala Nugraha Mansury usai acara penandatanganan.
 
Pengalihan saham ini sebelumnya telah mendapatkan restu dari Presiden RI Joko Widodo pada Januari lalu melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.5 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT Len Industri (Persero).
 
Baca Juga: Teken MoU Tentang sinergi logistik BUMN, KAI, Pelindo, dan Pos Indonesia Akan Integrasikan Layanan Logistik
 
PP juga telah dilengkapi Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.40/KMK.06/2022 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham PT Len Industri (Persero) yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Februari lalu. 
 
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, Holding BUMN Industri Pertahanan akan membawa manfaat bagi seluruh anggota holding, terutama peningkatan kemampuan anggota holding dalam hal finansial, serta akses terhadap pendanaan.
 
Holding juga dipercaya dapat memperluas pasar Industri Pertahanan ke skala regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerjasama alih teknologi dengan mitra asing.
 
"Tanggal 2 Maret 2022 ini merupakan hari lahirnya Holding BUMN Industri Pertahanan dengan brand dan nama Defend ID. Terimakasih kepada Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder BUMN Indhan yang terus mendukung proses pembentukan holding ini,” ucap Bobby dalam siaran persnya.
 
Bobby juga menjelaskan bahwa pembentukan Holding BUMN Indhan harus menjadi solusi dalam membangun industri pertahanan nasional yang maju, kuat, mandiri dan berdaya saing.  
 
"Tujuan jangka panjang holding ini adalah menciptakan kemandirian alpalhankam (alat peralatan pertahanan dan keamanan) TNI dan POLRI, mengintegrasikan industri pendukung C5ISR (Command, Control, Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) dan energetic material, pengembangan supply chain, serta mendukung program prioritas pemerintah," papar Bobby.
 
Pada event ini juga dilakukan penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama Holding BUMN Indhan untuk mensukseskan program-program serta pengembangan industri pertahanan di Indonesia. 
 
Anggota holding berkomitmen melaksanakan upaya terbaik dalam melaksanakan program strategis klaster industri pertahanan dan membentuk empat Tim Task Force guna mendukung pelaksanaannya. 
 
Komitmen bersama tersebut ditandatangani oleh kelima Direktur Utama anggota holding yaitu, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dan PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.
 
Baca Juga: Sinergi BUMN: Amankan Pasokan Batu Bara, PLN Teken HoA dengan PTBA dan KAI

Peluncuran Komunitas Milenial Defend ID

Selain penyerahan akta inbreng, acara ini juga diisi dengan peluncuran komunitas Milenial Defend ID yang diberi nama Young Defend dan Talkshow yang dipandu langsung oleh Wamen 1 BUMN.

 
Talkshow mengusung tema "Kiprah dan Kolaborasi Millennials Wanita Defend ID”.
 
Talkshow menghadirkan perwakilan milenial wanita yang telah menempati posisi strategis di BUMN Indhan masing-masing.
 
Milenial bercerita tentang peluang pengembangan karier untuk karyawan wanita dan peluang kolaborasi antar anggota Defend ID.
 
Seluruh rangkaian acara disaksikan oleh Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) Muhammad Herindra, Deputi Bidang Keuangan & Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Deputi Bidang Hukum & Perundang-undangan Carlo B.
 
Tewu, Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Liliek Mayasari Asisten Deputi Bidang Keuangan Bin Nahadi, Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi Rini Widyastuti, jajaran Dewan Komisaris dan Direksi anggota Indhan, milenial serta karyawan masing masing anggota holding yang hadir secara off line maupun on line.
 
Program Prioritas dan Fokus Bisnis Anggota Defend ID
 
"Pada fase tahun 2022-2023, spin off operasional bisnis induk holding akan dilakukan secara bertahap. Operasional bisnis di PT Len Industri, baik yang non-pertahanan maupun pertahanan akan diturunkan kepada entitas anak perusahaannya," terang Bobby.  
 
Holding akan dapat meminimalisir terjadinya tumpang tindih produk antar anggota Defend ID.
 
Len sebagai induk holding berperan mewujudkan interoperability atau mengintegrasikan elektronik 3 matra TNI baik darat, laut, maupun udara.
 
Len, PTDI, PAL, Pindad dan Dahana akan memiliki fokus bisnis dan program prioritasnya masing-masing setelah holding berjalan. 
 
Len fokus pada platform dan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) yang menjadi penentu superioritas alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan terintegrasinya berbagai sistem pertahanan nasional (Network Centric Warfare) dengan radar pertahanan, penginderaan bawah air dan satelit militer sebagai program prioritasnya.
 
PTDI fokus pada pengembangan platform matra udara dan MRO dengan pesawat tempur, rudal, dan drone sebagai program prioritasnya. PAL Indonesia fokus pada pengembangan platform matra laut dan MRO dengan kapal selam sebagai program prioritasnya.
 
Pindad fokus pada pengembangan platform matra darat dan MRO serta penyediaan senjata dan munisi dengan medium tank dan roket  sebagai program prioritasnya. Dahana fokus pada pengembangan produk energetic materials atau bahan peledak untuk seluruh matra dengan propelan sebagai program prioritasnya.
 
Baca Juga: Kritik Kualitas Karpet Bandara Soetta, Erick Thohir: Ini Sih Parah!