Riau, Sonora.ID - Dalam rangka mendukung UMKM di Provinsi Riau terkhusus produsen tenun, Bank Indonesia memberikan bantuan berupa alat tenun bukan mesin ke salah satu produsen tenun.
“Bank Indonesia yang dalam hal ini dibantu oleh Witno Rahadi, seorang designer tingkat nasional yang mengerti bagaimana membuat tenun yang sesuai selera orang luar juga. Sehingga dalam hal ini kamu memberikan bantuan kepada Tenun Wan Fitri dan juga kelompok tenun yg tergabung didalamnya,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Muhammad Nur pada Jumat (4/3/2022).
Terdapat 10 alat tenun bukan mesin (ATBM) yang diberikan Bank Indonesia. Meskipun rinsip kerja dengan alat tenun mesin lebih kurang sama, ATBM yang terbuat dari besi memiliki beberapa keunggulan dan lebih awet.
Muhammad Nur juga menambahkan bahwa selain memberi antuan alat, nantinya juga akan diberikan pelatihan oleh Witno Rihadi bersama tim.
Pelatihan ini mulai dari pewarnaan design, teknis menggunakan mesin, hingga bagaimana kemudian menjual dan membentuk komunitas.
Baca Juga: Waspada! Kenaikan Emisi Karbon Berpotensi Mengganggu Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan
“Tujuan besarnya dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi. Kita lihat ekonomi di Riau ada banyak sektor, yang terkenal misalnya perkebunan dan pertambangan. Tapi kita ada sisi ekonomi kreatif, termasuk tenun. Tenun sudah ada sejak jaman kerajaan Siak yg penuh nilai2 filosofis dan sejarah. Saat ini juga permintaan fashion meningkat. Nah kenapa tidak kita manfaatkan hal ini,” jelasnya.
Kegiatan ini menunjukkan perhatian BI dalam memajukan UMKM di Provinsi Riau. Muhammad Nur berharap, kedepannya Tenun Riau bisa membuat masyarakat Riau bangga.
Tenun kedepannya bisa menjadi fashion sehari-hari, dan orang luar bisa mengenal tenun Riau hingga ke mancanegara.
“Dengan kualitas yang semakin bagus, pastinya tenun Riau ini memiliki nilai jual yang tinggi, hingga nantinya bisa orientasi ekspor. Dan ini akan dilakukan bertahap. Mudah-mudahan nanti semakin banyak dan besar, dan nantinya peran perekonomian dan pembangunan di riau bisa semakin besar,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa UMKM juga perlu mengikuti perkembangan pasar, meningkatkan kompetensi untuk kualitas dan selera pasar, serta manfaatkan teknologi.
UMKM perlu aware dengan teknologi sehingga bisa melakukan pemasaran secara digital. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk bergerak membuat komunitas sehingga nantinya bisa terjadi konglomerasi. Sama seperti prinsi kehidupan sosial, UMKM juga saling membutuhkan satu-sama lain