Sonora.ID – Belum usai penularan Covid-19 varian Omicron, publik kembali dikejutkan dengan kemunculan varian Covid-19 lain yang dikenal sebagai Omicron siluman.
Hah siluman? Yup, bestie, dikutip dari Health, Omicron siluman adalah turunan dari varian Omicron asli (BA.1) yang kini telah diselidiki oleh sejumlah pakar termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Virus ini pun diketahui telah teridentifikasi di sejumlah negara Eropa hingga Asia.
"Varian Omicron yang menjadi perhatian saat ini merupakan varian dominan yang beredar secara global, terhitung hampir semua sekuensing yang dilaporkan ke GISAID," tulis WHO dalam keterangan resminya.
Meski begitu, WHO menuturkan, subvarian BA.2 cenderung berbeda dari BA.1 dalam urutan genetiknya, dan memiliki beberapa perbedaan asam amino dalam spike protein maupun protein lainnya.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Justru Ini Ancaman 5 Gelaja Awal Terinfeksi Omicron
"Penelitian telah menunjukkan bahwa BA.2 memiliki pertumbuhan yang cepat dibandingkan BA.1," kata WHO.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan ZOE COVID Study, berikut gejala umum yang dilaporkan pasien terinfeksi Omicron siluman (BA.2):
- Pilek
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Bersin
- Batuk terus menerus
- Suara serak
- Nyeri sendi/otot tak biasa
- Demam menggigil
- Pusing
- Sakit mata
- Kabut otak (brain fog)
- Kurangnya nafsu makan
- Sakit dada
- Sakit telinga
Menurut hasil penelitian ZOE COVID Study, gejala hilang indera penciuman (anosmia) dan perasa seperti gejala klasik COVID-19 tidak ditemukan.
Juga gejala Omicron siluman akan timbul kurang lebih dua hari setelah terinfeksi.
Nah, umumnya cara penularan Omicron siluman alias BA.2 ini sama seperti varian lainnya, baik itu Omicron (BA.1), Delta, hingga Beta. Dikutip dari laman resmi WHO, ini informasinya.