Find Us On Social Media :
Lee Jae Myung. (The Diplomat)

Dulu Hidup Susah dari Keluarga Miskin, Ini Profil Lee Jae Myung, Kandidat Presiden Korsel 2022

Kumairoh - Selasa, 8 Maret 2022 | 11:25 WIB

Sonora.IDKorea Selatan akan memilih presiden baru untuk masa jabatan lima tahun pada Rabu ini, di tengah meningkatnya tantangan dari Korea Utara dan China serta kekhawatiran atas melonjaknya harga real estat.

Salah satu nama calon terkuat adalah Lee Jae Myung yang berasal dari Partai Demokrat Korea Selatan.

Melansir Strait Times, dulu keluarganya miskin dan dia harus bekerja di pabrik selama masa kecilnya.

"Jika saya tidak bekerja, saya tidak dibayar, jadi saya pergi bekerja dan hanya menggunakan satu tangan," kata calon presiden berusia 57 tahun dari Partai Demokrat.

Dia menampilkan dirinya sebagai bukti bahwa kesuksesan dapat diperoleh melalui kerja keras tidak peduli dari mana asalnya, dan berjanji untuk menjadi presiden yang dapat memecahkan ketidaksetaraan yang tumbuh dan ekonomi yang melambat di Korea Selatan.

Baca Juga: Menarik! Ternyata Raja Minyak Rusia Pecinta Sepak Bola, Simak Faktanya!

Saat bekerja di sebuah pabrik saat remaja, Lee mengalami cedera pada lengan kirinya, yang hingga saat ini masih dialaminya.

Dia belajar sendiri setelah bekerja dan melanjutkan ke perguruan tinggi, kemudian menjadi pengacara hak asasi manusia.

Bertekad untuk melakukan perubahan, Mr Lee belajar keras untuk lulus ujian pengacara yang terkenal sulit dan menjadi pengacara hak asasi manusia.

Dia kemudian mencalonkan diri sebagai walikota di kota Seongnam. Dia berhasil pada tawaran keduanya pada tahun 2010. Akhirnya, dia menjadi gubernur provinsi Gyeonggi.

Memanfaatkan latar belakang kelas pekerjanya, Lee telah menampilkan dirinya sebagai advokat bagi yang kurang mampu.

Baca Juga: Wah! Inilah 6 Perwakilan Indonesia yang Maju ke Jerman Open 2022

Pada tahun 2016, ketika dia menjadi walikota kota Seongnam, dia meluncurkan “dividen kaum muda” sebesar 250.000 won ($204) per kuartal, untuk membantu orang dewasa muda membangun fondasi keuangan.

Dia kemudian memperluas kebijakan ke provinsi Gyeonggi terpadat di Korea Selatan ketika dia menjadi gubernur, dan sekarang pendapatan dasar universal nasional telah menjadi inti dari kampanyenya.